Achiruddin Akan Menggugat Poldasu Setelah Terlibat Narkoba, Sedangkan Mahasiswa UINSU Menjadi Korban Penganiayaan.

by -111 Views
Achiruddin Akan Menggugat Poldasu Setelah Terlibat Narkoba, Sedangkan Mahasiswa UINSU Menjadi Korban Penganiayaan.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan terus berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara menyusul keterlibatan salah satu narapidana dalam kasus narkoba.

Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Sumatera Utara, Jahari Sitepu, menjelaskan bahwa sudah mendapat laporan dari Lapas Medan dan pihaknya intens berkoordinasi dengan Polda Sumut.

“Kami dan seluruh Lapas/Rutan wilayah Medan akan terus bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengungkap dan memberantas peredaran narkoba. Kami juga ingin memastikan proses penyelidikan atau penyidikan yang transparan dan akuntabel,” tegas Jahari, Rabu (1/11).

Setelah divonis bebas kasus migas, AKBP Achiruddin Hasibuan menyatakan akan menggugat Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) profesi kepolisiannya.

“Dengan putusan pidana umum (Pidum) yang pertama (penganiayaan) selama 6 bulan penjara dan putusan minyak dan gas bumi (migas) atau kasus penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini bebas, maka mungkin setelah nanti beliau keluar di bulan depan, kita akan mengajukan gugatan TUN terhadap PTDH-nya,” jelas Penasihat Hukum (PH) AKBP Achiruddin, Joko Pranata Situmeang, Rabu (1/11).

Diungkapkan Joko, bahwa perihal pelayangan gugatan ke PTUN sudah didiskusikan dengan Achiruddin. Gugatan tersebut dilakukan untuk mengembalikan status kepolisian Achiruddin sebagai profesinya.

Wakil Rektor (WR) III UINSU, Prof Dr Katimin M.Ag, mengaku bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh atas apa yang menimpa mahasiswa-mahasiswinya dan Satpam kampus, pada Sabtu (30/9) lalu, dengan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

“Begitu kejadian, kita langsung jenguk korban ke Rumah Sakit Haji. Karena salah satu korban berdomisili di Pakam dekat dengan keluarganya, kita pindahkan ke Rumah Sakit Lubuk Pakam,” ungkapnya kepada Waspada Online, Rabu (1/11).

Untuk perkembangan terkini, Prof Katimin mengaku belum mengetahuinya. Ia berkeyakinan kondisi para korban penganiayaan yang dilakukan beramai-ramai oleh terduga pelaku HSN dan kawan-kawan sudah berangsur pulih.

(wol/ega/d2)