Mendengar Keluhan Petani Wono Ayu Sidoarjo, Bambang Haryo Beraksi – Deliknews.com

by -102 Views
Mendengar Keluhan Petani Wono Ayu Sidoarjo, Bambang Haryo Beraksi – Deliknews.com

Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono kembali memberikan perhatian kepada para petani di Sidoarjo. Kali ini, giliran petani di Kecamatan Wonoayu yang dikunjungi oleh BHS. Dalam kunjungannya, BHS mendengar keluhan-keluhan dari para petani, mulai dari wacana pemangkasan pupuk bersubsidi, minimnya anggaran pertanian dari pemerintah daerah, hingga permintaan subsidi produksi gabah.

Koordinator Petani Kecamatan Wonoayu, Zainuddin Ilyas berharap pemerintah dapat memperhatikan kesulitan petani terkait ketersediaan pupuk. Terlebih lagi, terkait rumor adanya pemangkasan pupuk bersubsidi. “Selain kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, para petani juga berharap bahwa distribusi pupuk bersubsidi dapat diperbaiki,” kata Zainuddin.

Zainuddin berharap bahwa wacana pengurangan pupuk bersubsidi tidak akan dilakukan. Dia mengingatkan bahwa sektor pertanian saat ini mengalami kesulitan akibat ekspor beras yang dilakukan oleh pemerintah dengan inflasi beras yang belum teratasi. Menanggapi hal ini, Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa wacana pengurangan kuota pupuk bersubsidi tidak benar. Dia meyakini hal ini setelah menghubungi Kementerian Pertanian untuk mendengarkan keluhan para petani. “Saya pastikan wacana tersebut tidak akan dilakukan. Saya sudah menghubungi pak Dirjen dan beliau mengatakan tidak ada pengurangan pupuk subsidi,” tegas Bambang Haryo.

Bambang Haryo berharap produksi pertanian di Sidoarjo dapat meningkat dengan baik melalui program pemerintah yang efektif. Namun, dia juga mengingatkan agar pemerintah lebih memperhatikan masalah pupuk yang berhubungan dengan produktivitas petani. Dia juga merespon usulan salah satu petani yang meminta pemerintah memberikan subsidi produk atas harga gabah kering di tingkat produsen. Menurutnya, usulan ini bernilai positif dan masih perlu dipertimbangkan dengan baik.

Bambang yakin bahwa di bawah Menteri Pertanian Amran, pemerintah dapat lebih efektif dalam mengontrol sektor pertanian, mulai dari bantuan hingga kesejahteraan petani. Sementara itu, Tokoh Tani Kecamatan Wonoayu, Ir. H Supriadi, mengakui bahwa masih terjadi penyimpangan distribusi pupuk di lapangan, meskipun jumlahnya kecil. Namun, penyimpangan tersebut tetap harus diatasi agar tujuan subsidi untuk membantu petani dapat tercapai.

Selain itu, Supriadi juga mencermati minimnya anggaran pertanian yang diberikan oleh pemerintah daerah. Jika dibandingkan dengan daerah tetangga yang memiliki luas lahan pertanian yang lebih kecil, anggaran yang diberikan lebih besar. “Permasalahan utama para petani adalah pupuk. Distribusi pupuk bersubsidi tergantung pada alokasi yang diajukan oleh masing-masing pemerintah daerah. Inilah yang menjadi perhatian kita, mengapa daerah tetangga bisa mendapatkan anggaran yang lebih besar sedangkan kita mengalami kekurangan,” ujarnya.

Untuk mengatasi minimnya pupuk bersubsidi, pihaknya juga akan mengajari petani dalam pembuatan bioska. Bioska tersebut akan menggunakan rumput-rumput yang sehat minimal 5 jenis di sekitar sawah sebagai bahan bakunya sebagai langkah antisipatif.