5 Cara Penipuan di WhatsApp yang Semestinya Anda Ketahui

by -99 Views
5 Cara Penipuan di WhatsApp yang Semestinya Anda Ketahui

WhatsApp memudahkan penggunanya untuk berbagi pesan teks, gambar, dan video dengan sejumlah orang dalam waktu singkat. Cara instan ini tak pelak dimanfaatkan seseorang untuk melakukan penipuan.

Penipuan terjadi karena kurangnya kesadaran atau kelalaian pengguna. Penipu sering menggunakan teknik rekayasa sosial untuk memperdaya orang agar memberikan informasi pribadi atau uang. Mereka menyamar sebagai teman, keluarga, atau institusi resmi untuk mendapatkan kepercayaan korban.

Lantas, bagaimana cara mengetahui modus penipuan di WhatsApp agar Anda dapat waspada dan mencegah hal itu terjadi pada Anda? Ini dia lima modus penipuan di WhatsApp dan cara menghindarinya. Simak ulasannya berikut ini.

1. Tautan Undangan Digital
Anda perlu berhati-hati apabila mendapatkan pesan yang meminta untuk membuka tautan undangan digital. Misalnya, undangan pernikahan. Biasanya, setelah pengguna membuka undangan tersebut, mereka diminta untuk mengonfirmasi kehadiran atau merespons melalui tautan yang sebenarnya membuka pintu bagi para penipu untuk mencuri data pribadi. Pengguna dapat menghindari modus ini dengan tidak membuka undangan pernikahan dari sumber yang tidak dikenal. Selain itu, setiap undangan sebaiknya diverifikasi langsung kepada pihak yang bersangkutan sebelum memberikan tanggapan atau informasi pribadi.

2. Kenaikan Biaya Transfer Rekening
Modus penipuan kenaikan biaya transfer adalah modus penipuan di mana penipu mencoba untuk meyakinkan korban agar membayar biaya tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan. Modus ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk melalui pesan teks, email, atau panggilan telepon. Modus ini dapat dihindari dengan memverifikasi informasi secara langsung melalui situs web resmi bank atau melalui sumber yang dapat dipercaya. Waspadai pesan yang meminta konfirmasi dengan tekanan waktu atau ancaman pemotongan otomatis.

3. Modus Kurir
Waspadalah terhadap penipuan yang menggunakan nama kurir. Korban penipuan ini biasanya mengunduh ‘gambar’ yang diklaim sebagai ‘foto paket’. Cara ini bertujuan untuk mengambil One-Time Password (OTP) yang dikirim melalui SMS yang berisiko membobol saldo di mobile banking. Untuk menghindarinya, pengguna dapat menggunakan sumber resmi untuk memverifikasi informasi pengiriman. Jangan mengandalkan nomor telepon atau alamat email yang diberikan dalam pesan yang mencurigakan. Alih-alih, cari informasi kontak langsung dari situs web resmi kurir atau penjual.

4. Surat Tilang Online
Modus ini biasanya menyebarkan penipuan tilang melalui pesan WhatsApp dengan mengirimkan file APK palsu sebagai surat tilang online. Mereka berpura-pura menjadi polisi dan memberikan informasi palsu tentang denda tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Biasanya, pengguna diminta untuk mengunduh APK tersebut dan mengisi data. Untuk menghindarinya, Anda tidak perlu membuka tautan atau mengunduh file dari pesan yang mencurigakan. Verifikasi informasi secara langsung dari sumber resmi, seperti situs web polisi atau layanan tilang yang sah. Ingatlah bahwa surat tilang resmi tidak akan dikirim melalui WhatsApp.

5. Modus Promo Menggunakan Link
Penipuan di WhatsApp juga bisa berkedok sebagai promosi. Biasanya, korban akan terpancing oleh promo menarik yang sebenarnya mengarahkan mereka ke tautan phishing yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi di ponsel. Pengguna dapat menghindari hal ini dengan selalu waspada terhadap pesan-pesan yang mencurigakan dan selalu memverifikasi identitas pengirim sebelum melakukan tindakan apa pun. Selain itu, aktifkan fitur keamanan dua faktor (2FA) pada akun WhatsApp Anda untuk lapisan keamanan tambahan.

Untuk mengurangi risiko penipuan di WhatsApp, penting bagi pengguna agar selalu waspada, tidak membagikan informasi pribadi dengan sembarang orang, memverifikasi keaslian pesan atau tautan sebelum mengklik, dan mengaktifkan fitur keamanan yang disediakan oleh platform pesan tersebut.