Agam, – Beredar informasi bahwa ada penjualan gas LPG 3 Kg di bawah subsidi oleh oknum tertentu dengan harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Sebagaimana diketahui, HET LPG 3 Kg di Kabupaten Agam sebesar Rp17.900 per tabung, namun berdasarkan hasil investigasi media, masih ditemukan penjualan dengan harga mencapai Rp24.000 – Rp26.000 per tabung.
Penjualan gas LPG subsidi ini diduga dilakukan tidak hanya oleh pangkalan resmi, tetapi juga di warung-warung yang tidak terdaftar sebagai pangkalan.
Tidak hanya itu, bahkan diduga ada pangkalan yang lokasinya tidak sesuai dengan alamat yang sebenarnya, dan ditemukan penjualan gas LPG subsidi tanpa menggunakan identitas KTP, sehingga bisa dijual kepada masyarakat yang bukan berdomisili di wilayah pangkalan tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Kadis Perindagnaker) Pemkab Agam, Aguska Dwi Fajra, mengatakan HET LPG Subsidi 3 Kg di Kabupaten Agam sebesar Rp17.800 per tabung di Pangkalan sesuai dengan Pergub Sumatera Barat.
Namun, Plt Kadis Perindagnaker Pemkab Agam tidak menjelaskan sanksi atau langkah apa yang diambil terhadap pangkalan yang menjual di atas HET dan penjualan di warung yang bukan pangkalan.
Sementara itu, Direktur PT Nuansa Ngarai Sianok, Febri Zuanda, mengatakan bahwa berdasarkan kontrak yang ditandatangani oleh Pangkalan, maka Pangkalan harus menjual ke masyarakat sesuai HET di Pangkalan, yaitu Rp17.900 per tabung dalam Kabupaten Agam sesuai Pergub Sumbar No 95 Tahun 2014.
Menurut Febri Zuanda, sesuai arahan Pertamina, pembelian LPG 3 Kg wajib menunjukkan KTP dan tidak boleh keluar wilayah kabupaten penyaluran.
Dirinya juga mengakui bahwa harga gas LPG di tingkat warung bukan Pangkalan sering mengalami lonjakan yang cukup signifikan, maka dari itu mereka sangat membatasi pangkalan untuk melakukan penjualan kategori lainnya agar tujuan penerima LPG PSO 3 Kg ini efektif.
