Perbedaan Gejala Nyeri Dada pada GERD dan Sakit Jantung – Deliknews.com

by -148 Views
Perbedaan Gejala Nyeri Dada pada GERD dan Sakit Jantung – Deliknews.com

Jangan salah tangani, ini perbedaan antara nyeri dada karena GERD (gastroesophageal reflux disease) dan sakit jantung. Perbedaan antara nyeri dada akibat asam lambung dan jantung sebagai sakit jantung dijelaskan oleh dr. Gerald Toreh Sp.PD., seorang spesialis penyakit dalam dari Siloam Hospitals Agora, dalam obrolan sehat di aplikasi live Instagram.

Gerald Toreh mengatakan bahwa nyeri dada akibat GERD biasanya disertai sensasi terbakar (heartburn) dan terasa lebih sakit saat bernapas. Berbeda dengan nyeri dada akibat serangan jantung, yang akan terasa seperti remasan, mencubit, atau tekanan yang kuat.

Salah satu jenis penyakit jantung yang gejalanya mirip dengan GERD adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang berfungsi sebagai penyuplai nutrisi dan oksigen.

Gejala nyeri dada akibat serangan jantung biasanya membuat penderitanya merasa dadanya tertindih beban yang berat, diremas, dan sangat tidak nyaman.

Penanganan

Penanganan GERD yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti radang kerongkongan (esophagitis) atau penyempitan esofagus. Jangka panjangnya, GERD dapat menyebabkan kanker.

Sementara itu, serangan jantung merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan pertolongan segera. Jika mengalami nyeri dada atau gejala lainnya, segera cari pertolongan medis agar tidak mengancam nyawa.

Beda Nyeri Dada antara GERD dan Sakit Jantung

Nyeri dada akibat GERD biasanya semakin parah setelah makan, membungkuk, berbaring, atau mengubah posisi yang memicu naiknya asam lambung. Sementara nyeri dada akibat serangan jantung tidak demikian.

Nyeri dada akibat GERD bisa diatasi dengan minum obat yang menurunkan asam lambung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak merasa lega setelah minum obat pereda asam lambung.

Nyeri dada akibat GERD bisa disertai dengan gejala perut kembung, sementara nyeri dada akibat serangan jantung tidak disertai gejala ini.

Dampak Berbahaya GERD

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dan mulut dapat merusak lapisan terluar gigi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi yang parah.

Asam lambung juga bisa memperparah penyakit asma atau pneumonia dan menyebabkan sesak napas jika tidak sengaja terhirup ke paru-paru.

GERD juga dapat menyebabkan iritasi pada dinding kerongkongan dan memicu peradangan atau esofagitis. Jika tidak diobati selama bertahun-tahun, GERD dapat menyebabkan penyakit esofagus Barret yang berpotensi menjadi kanker esofagus.

Penanganan Asam Lambung atau GERD

Perubahan gaya hidup seperti mengontrol pola makan, tidak berbaring langsung setelah makan, serta menghindari alkohol dan merokok dapat mencegah naiknya asam lambung. Pengobatan medis dan obat alami juga dapat digunakan untuk meredakan asam lambung.