MEDAN, Waspada.co.id – Ribuan warga Sumatera Utara mengikuti Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Istana Maimun, Medan, Senin (27/11) malam. Acara tersebut diselenggarakan oleh Polda Sumut dengan menghadirkan Gebyar Seni Budaya lintas etnis dan agama sebagai bagian dari upaya menciptakan situasi damai jelang Pemilu 2024 di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam deklarasi tersebut, peserta menyatakan kesiapan untuk melaksanakan Pemilu 2024 secara damai dan menghormati aturan serta ketentuan yang berlaku, serta menyelesaikan permasalahan Pemilu 2024 sesuai dengan koridor hukum. Mereka juga menolak segala upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan menghindari kegiatan provokatif serta ujaran kebencian, serta tidak menggunakan isu SARA dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Selain itu, mereka juga siap menciptakan situasi dan kondisi tetap sejuk di wilayah Sumatera Utara, serta bersinergi dengan TNI/Polri dalam menjaga stabilitas keamanan. Pembacaan deklarasi tersebut dilakukan oleh Sultan Deli XIV Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan, Pj Gubernur Sumut Mayjen TNI (Purn) Hassanudin, para pemuka agama, ketua partai politik, ketua tim kampanye tiga pasangan calon presiden, KPU, Bawaslu, serta ribuan warga dan santri pondok pesantren se-Sumatera Utara.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menyatakan bahwa tujuan dari acara Gebyar Seni Budaya lintas agama dan Deklarasi Pemilu Damai adalah untuk mempererat persatuan bangsa dan silaturahim antar umat beragama dalam menciptakan situasi damai dan kondusif selama penyelenggaraan Pemilu 2024.
Dengan dimulainya masa kampanye pemilu, diharapkan masyarakat dapat berpikir logis, toleran, dan saling menghormati. (wol/lvz/d2)
Editor AGUS UTAMA
