Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara Mengungkapkan Kemungkinan Terjadinya Pengrusakan Hutan di Sekitar Daerah Longsor Humbahas

by -90 Views
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara Mengungkapkan Kemungkinan Terjadinya Pengrusakan Hutan di Sekitar Daerah Longsor Humbahas

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menemukan adanya dugaan perambahan hutan di sekitar lokasi longsor dan banjir bandang di Humbang Hasundutan (Humbahas).

Dugaan perambahan hutan ini diduga menjadi penyebab terjadinya bencana longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja. Dinas LHK Sumut telah melakukan upaya proses hukum secara berkoordinasi dengan Polda Sumut dan Polres Humbahas.

Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi terkait adanya penebangan pohon di hulu sungai, yang diduga menjadi salah satu faktor pemicu bencana alam tersebut.

Yuliani menjelaskan bahwa selain perambahan hutan, faktor lain yang memicu bencana tersebut adalah curah hujan tinggi dan faktor iklim lainnya. Dalam penyelidikan, berhasil ditemukan adanya penebangan pohon sekitar 10 hektare di daerah hulu serta 15 hektare di luar kawasan hutan yang tidak memiliki izin resmi.

Dinas LHK Sumut telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan melakukan pengawasan di lokasi. Pihak kepolisian juga telah meminta bantuan dari Dinas LHK Sumut sebagai saksi ahli dalam kasus ini.

Dugaan perambahan hutan ini juga disinyalir melibatkan masyarakat setempat yang sedang dalam proses penyidikan oleh Polres Humbahas. Selain itu, di lokasi hulu juga ditemukan adanya tebing-tebing curam yang memperparah kondisi di lokasi bencana alam tersebut.

Bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Humbahas terjadi pada Jumat malam, 1 Desember 2023, dan telah menyebabkan dua orang tewas, 10 orang hilang, serta kerusakan rumah warga dan fasilitas umum. Bencana ini juga mengakibatkan 160 jiwa mengungsi di dua lokasi pengungsian di Kantor Camat Baktiraja dan Gedung Serbaguna HKBP Simanullang Sinambela. Selain itu, hancurnya fasilitas publik juga merusak Hotel Senior, gereja, dan lahan pertanian.