Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi sumber daya mineral PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua masih cukup menjanjikan. Diproyeksikan usia tambang yang mengandung tembaga dan emas ini bisa sampai 100 tahun lagi.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dia mengatakan bahwa dengan sumber daya yang ada saat ini, cadangan mineral PTFI akan mencukupi hingga 100 tahun ke depan, namun dengan catatan harus ada eksplorasi lebih lanjut.
Arifin menilai kepastian perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) selepas 2041 cukup penting, khususnya bagi kelanjutan investasi di tambang bawah tanah.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas membeberkan alasan di balik usulan perusahaan untuk segera mendapatkan kepastian perpanjangan IUPK yang akan berakhir pada 2041 mendatang. Menurutnya, usulan ini untuk mengoptimalkan manfaat bagi kedua belah pihak, baik perusahaan maupun negara.
Tony Wenas juga mengungkapkan bahwa PTFI telah berkontribusi pada penerimaan negara sekitar 4 miliar dolar AS atau sekitar 60 triliun rupiah per tahun. Dia juga menekankan bahwa kepastian perpanjangan IUPK pasca 2041 juga berkaitan dengan kelanjutan investasi dan kegiatan eksplorasi perusahaan setelah 2041 mendatang.
Dengan belum adanya kepastian perpanjangan IUPK pasca 2041, saat ini perusahaan masih menghentikan kegiatan eksplorasi baru dan belum bisa memberikan justifikasi kepada para pemegang saham. Saat ini mayoritas saham PTFI dimiliki Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID sebesar 51,2% dan selebihnya dimiliki Freeport McMoran (FCX).
Jika kepastian perpanjangan IUPK setelah 2041 segera diberikan, perusahaan akan melanjutkan kegiatan eksplorasi karena masih meyakini bahwa di bawahnya masih ada cadangan-cadangan yang cukup.
