Ahmad Taufan Damanik menjadi salah satu panelis pada Debat Perdana Capres & Cawapres 2024 di Jakarta. Dia adalah Ketua Komnas HAM periode 2017-2020 dan sebelumnya merupakan dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara dari tahun 1987 hingga 2016.
Taufan juga aktif dalam aktivitas HAM dan isu anak. Dia pernah menjadi Indonesia Representative of Child Rights to the Asean Commission on the Promotion and Protection on the rights of Women and Children (ACWC) periode 2013-2016.
Taufan meraih gelar S1 dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1987. Kemudian melanjutkan kuliah di University of Essex, Inggris dan lulus pada tahun 2005.
Ahmad Taufan Damanik lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 29 Juni 1965. Gelar pendidikan tingginya diraih di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1987. Selama periode tersebut, ia juga menjadi dosen tamu di STIKP (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan) Medan.
Pada tahun 2000-2001, Taufan Damanik menjadi Konsultan Lepas kasus “Separated Children” di Unicef Jakarta, terkait anak korban konflik di Aceh, Kalimantan, dan Timor Leste.
Setelah meraih gelar dari University of Essex pada 2005, Taufan Damanik terlibat dalam beberapa proyek kemanusiaan seperti “Issu Separated Children” (2006) di Aceh Nias, “Issu Children in Armed Conflict” di Banda Aceh (2007), hingga “Save the Children Aceh” (2008).
Taufan juga menjabat sebagai Vice Chair Organisasi ACWC dari tahun 2010-2013 dan anggota organisasi tersebut pada 2013-2016. Dia juga menjadi Anggota Dewan Riset Daerah Sumatera Utara hingga tahun 2016 dan Dosen Magister Studi Pembangunan USU dari 2009-2015.
Taufan Damanik menjadi Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP USU sejak 2003. Dia kemudian menjadi Ketua Komnas HAM dari tahun 2017 hingga 2022.
Pada Debat Capres 2019, Taufan Damanik menjadi salah satu panelis. Dia juga direncanakan menjadi panelis pada Debat Capres 2024 mendatang bersama dengan sejumlah panelis lainnya seperti Mada Sukmajati, Lita Tyesta, Rudi Rohi, Agus Riewanto, Khairul Fahmi, Bayu Dwi Anggono, Susi Dwi Harijanti, Al Makin, Wawan Mas’udi, dan Gun Gun Heryanto.
