Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Jaringan Akar Rumput Indonesia (JARI) melakukan unjuk rasa di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, pada hari Kamis (28/12). Para mahasiswa tersebut menuntut Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Marbun untuk menunjukkan bukti bahwa temuan lima mayat di Kampus UNPRI itu adalah kadaver.
Koordinator aksi, Sahnan Siregar, menyatakan bahwa temuan terhadap lima mayat di Kampus UNPRI yang disebut Kapolda Sumut itu sebagai kadaver diduga ada sesuatu yang belum terungkap. Menurut informasi yang dikumpulkan, pihak UNPRI tidak mengetahui peristiwa di lantai 9 sebagaimana video yang viral di media sosial. Sahnan juga mengungkapkan bahwa mobil pick up UNPRI dan sekuriti telah memindahkan mayat dari lantai 9. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pihak UNPRI telah menyembunyikan mayat di dalam box tersebut.
Sahnan meminta kepada Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan untuk menunjukkan bukti dokumen atau surat yang jelas jika kelima mayat itu disebut sebagai kadaver. Mereka juga meminta Polda Sumut dan Polrestabes Medan untuk segera mengungkap kebenaran penemuan mayat di Kampus UNPRI.
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menjelaskan bahwa penemuan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) merupakan kadaver yang digunakan untuk pendidikan kedokteran. Agung menuturkan bahwa setiap kampus kedokteran memiliki kadaver yang digunakan sebagai bahan pembelajaran atau praktikum bagi mahasiswa calon dokter. Kapoldasu juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan kampus untuk terselenggaranya pendidikan kedokteran yang baik sesuai aturan.
Editor AGUS UTAMA