Ketua KPU Mengakui Pemilu di Indonesia Sebagai Yang Paling Rumit di Dunia

by -92 Views
Ketua KPU Mengakui Pemilu di Indonesia Sebagai Yang Paling Rumit di Dunia

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mengatakan proses penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia menjadi yang paling rumit di dunia. “Walaupun ada India dengan jumlah pemilih yang lebih besar dan Amerika Serikat yang punya pemilu lebih besar, tetapi pemilu di Indonesia sering dinilai sebagai pemilu yang paling rumit di dunia,” kata Hasyim, Sabtu (30/12).

Hasyim menjelaskan, durasi pemungutan suara pemilu di Indonesia juga yang paling singkat di dunia karena hanya dilakukan selama enam jam atau mulai pukul 07.00 hingga 13.00.

Dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di luar negeri, jelas Hasyim, KPU sudah mengarahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) sekaligus kantor perwakilan KPU setempat untuk mengundang duta besar dari negara-negara sahabat guna menyaksikan proses pemungutan suara. KPU juga mengundang perwakilan dari negara-negara sahabat dalam program kunjungan pemilu (election visit) untuk menyaksikan secara langsung proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

Oleh sebab itu, dia mengingatkan kepada seluruh jajarannya yang bertugas dari pusat hingga tingkat desa dan kelurahan untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan berintegritas dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih.

“Kami ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman KPU provinsi, KPU kabupaten dan kota, beserta jajaran diteruskan di tingkat TPK, PPS, dan TPPS, agar bisa bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih untuk menggunakan hak pilih dan juga peserta pemilu dalam berkompetisi,” ujar Hasyim.

Ia juga mengungkapkan bahwa KPU telah bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan kampus-kampus untuk memperkuat tata kelola sistem teknologi informasi (Information Technology/IT) di KPU. “Sistem IT KPU untuk layanan kepemiluan, kami didukung oleh beberapa kampus yang memang membangun sistem informasi tersebut,” kata Hasyim.

“Demikian juga, kami didukung oleh satuan-satuan pemerintah yang menjadi satu gugus tugas yang memberikan dukungan kepada KPU dalam rangka untuk penguatan tata kelola sistem informasi di KPU,” sambungnya.