Kepemimpinan Mayor Jenderal TNI (Purn) I Ketut Wirdhana

by -93 Views
Kepemimpinan Mayor Jenderal TNI (Purn) I Ketut Wirdhana

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saya mengenal Pak Ketut Wirdana saat beliau menjabat sebagai komandan Brigade saya, yaitu Komandan Brigade Infanteri 17/KOSTRAD dengan pangkat Kolonel. Beliau lulusan Akmil tahun 1966 dan pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 502, salah satu batalyon terbaik TNI. Beliau dikenal sebagai seorang yang ahli di medan lapangan.

Seperti komandan lapangan pada umumnya, Pak Ketut memiliki sikap percaya diri, santai, humoris, tidak kaku, dan akrab dengan anak buah. Saya ingat suatu saat beliau berkunjung ke batalyon saya di Cilodong tepat pukul 12.00 siang. Kami berbincang di kantor saya hingga saat apel siang pukul 13.45. Namun, ternyata saat itu tidak ada pasukan yang melaksanakan apel siang. Saya menjelaskan bahwa saya telah memberikan waktu istirahat kepada anak buah setelah melakukan kegiatan fisik seperti latihan cross country, latihan taktik, dan lainnya.

Saya menjelaskan bahwa saya ingin memberikan waktu serta tindakan yang efisien kepada anak buah. Namun, saya juga menekankan bahwa tepat pukul 15.50, pasukan saya akan melanjutkan kegiatan sore dengan berbagai aktivitas. Saya memberikan penjelasan bahwa dengan memberikan waktu tambahan kepada prajurit, mereka dapat kembali segar dan stamina mereka pulih, sehingga mereka semakin giat menjalankan latihan.

Saya merasa bahwa prajurit yang berdedikasi kepada kesatuan, pimpinan, dan negara tidak memiliki banyak permintaan. Mereka hanya ingin dihormati dan waktu mereka tidak disia-siakan. Pak Ketut puas dengan penjelasan tersebut dan mendukung kebijakan saya.

Bagi saya, merawat seragam, senjata, sepatu, dan kebutuhan pribadi prajurit sangat penting. Saya juga melanjutkan kebijakan mengizinkan pasukan saya untuk memiliki waktu lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka, termasuk waktu untuk istirahat siang. Pak Ketut mendukung kebijakan tersebut meski banyak saingan saya yang mempertanyakan.

Pak Ketut merupakan komandan yang bijaksana, bersedia mendengar penjelasan, dan mengayomi anak buah. Pengalaman hidup saya mengajarkan bahwa setiap inovasi selalu diikuti dengan banyak penentangan. Namun, saya bersyukur karena selalu dilindungi oleh komandan-komandan yang baik, seperti Pak Ketut.

Sumber: https://prabowosubianto.com/kepemimpinan-mayor-jenderal-tni-purn-i-ketut-wirdhana/

Source link