Raja Salman Marah atas serangan rudal Israel ke Warga Gaza yang sedang antre makanan

by -107 Views
Raja Salman Marah atas serangan rudal Israel ke Warga Gaza yang sedang antre makanan

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Arab Saudi memberikan tanggapan terkait serangan militer Israel yang membombardir kerumunan warga sipil di Gaza Palestina saat sedang mengantri makanan. Hal ini dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri Riyadh pada Jumat (1/3/2024).

Dalam pernyataannya, pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa tindakan Tel Aviv tersebut merupakan pelanggaran kemanusiaan. Saudi juga mendesak komunitas internasional untuk memaksa Israel membuka koridor kemanusiaan yang aman ke Gaza.

“Kami menentang pelanggaran hukum humaniter internasional dari pihak manapun dan dalam keadaan apapun,” tulis pernyataan yang dikutip oleh Al Jazeera.

Sebelumnya, Pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Gaza, kantong Palestina, yang menyerbu truk makanan saat bantuan disalurkan, pada Kamis waktu setempat. Serangan ini menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.

Menurut laporan AFP, militer Israel (IDF) menembaki warga menggunakan senjata ketika ribuan orang putus asa dan kelaparan mengepung konvoi 38 truk bantuan. Hal ini menyebabkan puluhan orang terluka, termasuk beberapa yang tertabrak truk.

Dalam laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan pada Jumat (1/3/2024), setidaknya 112 orang tewas dan 750 lainnya luka-luka. Insiden ini menambah jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel, setelah sebelumnya mencapai 30.000 jiwa.

“Kekerasan terjadi ketika ribuan orang berbondong-bondong menuju truk bantuan di bundaran Nabulsi di barat kota,” kata seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.

“Situasi semakin kacau ketika warga terlalu berdekatan,” tambahnya.

Sumber di Israel mengakui bahwa tentara melepaskan tembakan ke arah kerumunan, namun mereka mengklaim bahwa IDF percaya hal itu “merupakan ancaman”.

“Militer melepaskan beberapa tembakan peringatan untuk mencoba membubarkan massa yang menyerbu truk bantuan,” kata AFP mengutip juru bicara Israel, Daniel Hagari.

Selain Arab Saudi, sejumlah negara di dunia juga merespon tindakan Israel dengan murka, termasuk negara-negara Barat. Prancis mengutuk “penembakan Israel” dan menyebutnya sebagai “tidak dapat diterima terhadap warga sipil”.

Menteri Luar Negeri Spanyol menggambarkan peristiwa tersebut sebagai hal yang “tidak dapat diterima”. Sementara Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengecam serangan tersebut sebagai “pembantaian”.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa pemerintah sedang menyelidiki “dua versi yang bertentangan” mengenai insiden tersebut, merujuk pada kesaksian warga dan kesaksian Israel.

Biden juga mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah menghubungi Israel dan mendesak untuk mendapatkan “jawaban atas kejadian tersebut”.

“Insiden penembakan ini akan membuat upaya mediasi gencatan senjata semakin sulit,” kata Biden, sambil menyebut kemungkinan penandatanganan kesepakatan pada hari Senin tidak akan terjadi, sesuai jadwal yang telah diprediksi sebelumnya.

Laporan Gedung Putih menunjukkan bahwa Biden telah menghubungi pemimpin Qatar dan Mesir melalui panggilan telepon terpisah, untuk membahas gencatan senjata dan insiden bantuan yang dianggap “tragis dan mengkhawatirkan”.