Jakarta, CNBC Indonesia- PT WIjaya Karya (Persero) Tbk sedang mengembangkan pusat pelatihan serta hutan melalui proyek situs WIKASATRIAN. Situs yang terletak di Kabupaten Bogor ini dikelilingi oleh berbagai vegetasi khas Jawa Barat dan terletak di antara Gunung Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung Geulis.
Direktur Human Capital dan Pengembangan Wijaya Karya Hadjar Seti Adji menjelaskan bahwa melalui proyek ini, WIKA menjadi satu-satunya perusahaan yang memperhatikan pembangunan hutan. Pengembangan hutan juga menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), terutama dalam aspek lingkungan.
“Ketika berbicara tentang hutan, mungkin banyak perusahaan yang memiliki properti. Pusat pelatihan, bangunan megah. Namun tidak banyak perusahaan yang berinvestasi dalam bidang hutan. Nah, WIKA mungkin satu-satunya yang fokus dan peduli terhadap pengembangan hutan untuk dilestarikan, bukan untuk produksi,” ungkapnya dalam peringatan HUT ke-64 WIKA di Wikasatrian Bogor, Jumat (8/3/2024).
Hadjar menjelaskan bahwa Wikasatrian dibangun pada tahun 2012 dan mulai digunakan pada tahun 2013 sebagai pusat pelatihan. Namun, situs ini juga memiliki lahan hutan seluas 14 hektare yang berisi berbagai spesies, termasuk 540 jenis flora dan 263 jenis fauna yang dibiarkan tumbuh secara alami.
Dia berharap upaya WIKA dalam mengembangkan lahan hutan dapat menginspirasi perusahaan lainnya untuk turut memperhatikan pengembangan hutan dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
“Kami akan mempublikasikan hal ini kepada berbagai pihak agar banyak perusahaan di Indonesia yang peduli terhadap hutan. Kami berharap ini dapat menjadi inspirasi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, dari 540 jenis flora di hutan Wikasatrian, ditemukan 26 spesies flora pohon endemik Jawa Barat dari 20 famili. Ekosistem tersebut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sebesar 100 hingga 800 ton per tahun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Berkontribusi Kurangi 2.100 ton Karbon, Ini Strategi WIKA
(dpu/dpu)
