The Right Kind Of Leadership For Indonesia

by -77 Views
The Right Kind Of Leadership For Indonesia

Ada dua tradisi utama dalam peradaban manusia: tradisi Barat yang meliputi Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan pewaris dunia Barat, yaitu peradaban Eropa modern dan Amerika Utara, dan tradisi Timur yang didominasi oleh Tiongkok Kuno dan India Kuno.

Dari kedua tradisi utama ini, kita dapat belajar karakteristik negara yang kuat. Negara dapat menjadi kuat jika merekalah yang dipercayakan untuk mengendalikan dan memimpin memiliki kepribadian yang baik dan kuat.

Apa yang dimaksud dengan kepribadian yang kuat dalam tradisi Barat dan Timur tercermin dalam ajaran populer yang ditemukan di Indonesia. Indonesia, pada intinya, adalah produk dari kedua peradaban besar tersebut.

Selama ribuan tahun, peradaban di Nusantara sebagian besar dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha dari India dan peradaban Tiongkok.

Pada pertengahan abad ke-12, ke-13, dan ke-14, peradaban Barat datang: Spanyol, Portugal, Inggris, Belanda, dan Prancis. Para pemimpin Nusantara, terutama mereka yang memimpin perjuangan kemerdekaan, adalah produk dari Barat dan dari Timur.

Kepemimpinan militer Barat banyak dipengaruhi oleh Yunani Kuno, seperti yang digambarkan dalam cerita filosofis, mitos, dan sejarah Plato, Herodotus, dan Thucydides.

Ada cerita seorang pangeran, seorang jenderal, dan temannya di malam sebelum pertempuran besok. Mereka berada di pegunungan, dan sangat dingin. Pangeran itu berada di tenda dengan selimut tebal dan perapian hangat.

Teman tersebut bertanya kepada Panglima, sang pangeran, ‘Apakah Anda tahu bahwa para prajurit kita berada di luar tanpa tenda? Tanpa selimut tebal? Menahan dingin, dan mungkin juga kelaparan?’.

‘Tapi mengapa mereka tetap patuh dan setia kepada Anda, yang sekarang nyaman di tenda dengan selimut tebal? Apakah Anda tahu mengapa? Karena mereka tahu bahwa besok, perintah yang keluar dari mulut Anda akan menentukan nasib mereka. Itulah mengapa mereka membiarkan Anda berada di tempat yang hangat. Mereka ingin Anda segar, sehat, dan kuat besok agar perintah Anda tidak membahayakan hidup mereka.’

Cerita ini menggambarkan tradisi kepemimpinan Barat. Para perwira dan pemimpin militer Barat diberi lebih banyak kenyamanan dan perlakuan terbaik karena semua orang tahu bahwa produk dari kepemimpinan mereka adalah perintah mereka yang tepat. Perintah mereka harus mampu mengarah ke kemenangan tanpa pengorbanan terlalu banyak prajurit.

Semangat kepemimpinan militer Timur agak berbeda. Kita dapat menggambarkan tradisi kepemimpinan Timur ini dari kepemimpinan seorang jenderal terkenal dari cerita sejarah Tiongkok Kuno seperti Jenderal Wu Chi (Wu Qi).

Wu Chi terkenal karena selalu berada di tengah para prajuritnya. Jika para prajuritnya berjalan, dia berjalan bersama mereka. Dia tidak ingin naik kuda atau kereta. Pakaiannya sama dengan para prajuritnya. Dia makan makanan yang sama dengan para prajuritnya.
Jika para prajuritnya tidak tidur di tenda, dia juga tidak ingin menggunakan tenda. Dia akan tidur di luar bersama para prajuritnya.

Itulah gaya kepemimpinan Wu Chi. Oleh karena itu para prajuritnya sangat menyukainya. Dalam pertempuran-pertempuran tersebut, dia tidak perlu mencela, tidak perlu memimpin dengan kekuatan. Para prajuritnya sangat mencintainya sehingga mereka selalu memenangkan pertempuran. Ini adalah gaya kepemimpinan Timur.

Di Indonesia, kita juga memiliki pemimpin seperti Wu Chi. Di antara pemimpin terkenal dari korps beret merah adalah Jenderal Mung Parahadi Mulyo. Ia dikenal sebagai komandan yang tidak memiliki pembantu di rumah.

Dia membersihkan lantainya sebelum pergi ke kantor. Istrinya dan keluarganya dilarang menggunakan mobil dinasnya. Dia membawa minumannya ke mana-mana. Pakaiannya juga adalah seragam TNI, meskipun dia mungkin bisa memakai pakaian yang bagus.

Dia dikenal sebagai seorang pria yang tidak pernah ingin hidup melebihi apa yang negara berikan padanya. Dia juga dikenal memiliki fisik yang sangat kuat. Sebelum memerintahkan para prajuritnya untuk melakukan sesuatu, dia melakukannya terlebih dahulu. Sebelum para prajuritnya turun dari tebing, dia melakukannya terlebih dahulu. Jika dia berlari bersama para prajuritnya, dia selalu membawa senjata seperti para prajuritnya.

Pak Mung terkenal. Dia adalah komandan RPKAD yang berlari bersama para prajuritnya dari Cijantung ke Terminal Cililitan.

Menurut saya, kepemimpinan yang sesuai untuk Indonesia adalah kombinasi kepemimpinan Yunani dan kepemimpinan Wu Chi. Dengan kombinasi ini, kita dapat mengambil yang terbaik dari Barat dan Timur untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk Indonesia.

Source link