TasteAtlas, sebuah laman panduan makanan terkemuka, telah merilis daftar street food terbaik di dunia, di mana siomay berada di peringkat teratas. Daftar tersebut, yang diterbitkan pada 15 April 2024, disusun berdasarkan tinjauan dari para penikmat makanan di seluruh dunia yang dilaporkan kepada TasteAtlas.
Siomay dari Indonesia adalah pangsit ikan kukus, telur, kentang, kubis, tahu, dan pare. Setelah dikukus, semua bahan tersebut disajikan di piring, dipotong kecil-kecil, dan disiram dengan saus kacang pedas. Hidangan ini ditutup dengan siraman kecap manis, sambal, dan perasan jeruk nipis. Siomay berasal dari bahasa Tionghoa, shumai, dan diyakini diperkenalkan oleh imigran Tionghoa pada masa penjajahan Belanda. Street food ini populer di Indonesia dan seringkali ditemui di kaki lima.
Di urutan kedua terdapat pastel de nata, yaitu kue tart puding telur tradisional Portugal yang telah diadopsi oleh berbagai budaya di seluruh dunia. Kue kecil ini awalnya dibuat oleh biarawan Katolik di Santa Maria de Belém di Lisbon sebelum abad ke-18. Selain itu, terdapat juga pangsit jiaozi Tiongkok yang digoreng dan dikenal sebagai guotie, yang berada di urutan ketiga dalam daftar.
Meksiko mendominasi daftar street food terbaik dengan empat posisi dari sepuluh besar. Taco, carnitas, dan carne asada tacos menjadi beberapa makanan Meksiko yang terkenal. Di urutan kesembilan terdapat hidangan gringa, yang mirip dengan quesadilla dengan bahan utama daging babi diasinkan, keju, irisan nanas, bawang bombai, saus sambal, dan ketumbar.
Selain siomay, terdapat dua street food dari Asia Tenggara yang masuk dalam daftar 10 besar. Pempek dari Palembang, Indonesia, terbuat dari daging ikan giling dan tepung tapioka. Sedangkan bánh mì dari Vietnam adalah sandwich yang menggunakan baguette sebagai bahan dasar, dengan tambahan daging dan bumbu khas Vietnam.
Demikianlah daftar street food terbaik di dunia versi TasteAtlas, dengan siomay dari Indonesia menduduki peringkat teratas.