MEDAN, Waspada.co.id – Camat Medan Tuntungan Berani Peranginangin, mengakui bahwa kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran ke-57 Kota Medan yang dilaksanakan di wilayahnya menggunakan APBD Kota Medan.
Setiap peserta maupun pelaku UMKM yang terlibat dalam acara ini tidak dikenakan biaya alias gratis.
“Kami menyediakan 21 unit stand UMKM, dengan kategori 3×3 untuk setiap stand yang disediakan. Jika kebutuhan di lapangan lebih, silakan konfirmasi ke EO-nya,” ungkapnya kepada Waspada Online, Kamis (16/5).
Camat menegaskan, Pemko Medan tidak memungut biaya apa pun kepada pelaku UMKM yang terlibat dalam kegiatan MTQ ke-57 Tingkat Kota Medan ini. Hal yang sama berlaku untuk UMKM binaan Kecamatan Medan Tuntungan.
“Setelah kami data UMKM binaan kami, kami serahkan data-datanya ke EO. Namun apakah ada pembicaraan dengan pedagang mengenai stand tambahan, saya kurang paham. Pihak kecamatan hingga saat ini tidak pernah mengarahkan pedagang untuk membayar stand. Tidak ada seperti itu,” jelasnya.
Lebih lanjut camat menjelaskan, kegiatan MTQ ke-57 Tingkat Kota Medan ini menghabiskan biaya sebesar Rp1,7 miliar yang proses pelelangannya dilakukan oleh unit kerja Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kota Medan.
“Kami pemerintah setempat tidak bermain-main. Kami memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Karena ini merupakan salah satu program dari Wali Kota Medan Bobby Nasution dan program nasional untuk meningkatkan UMKM ke level yang lebih tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya, beredar informasi mengenai pelaku UMKM yang terlibat dalam MTQ ke-57 Kota Medan Tahun 2024 diminta uang mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta untuk mendapatkan stand, tergantung pada jenis dagangan yang dijual.
Mereka merasa takut untuk menyuarakan aspirasi mereka, karena mendapatkan ancaman tidak akan dilibatkan lagi dalam acara-acara berikutnya. (wol/mrz/d2)
Editor: AGUS UTAMA
