Jakarta – Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah isu pemotongan anggaran makan bergizi gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500 per anak. Hasan Nasbi, anggota tim bidang komunikasi, menegaskan bahwa besaran anggaran program makan gratis hingga saat ini tetap Rp71 triliun.
“Kami belum sampai pada kesimpulan untuk menentukan jumlah anggaran per anak. Satu-satunya kesimpulan yang sudah kami ambil adalah alokasi anggaran untuk makan gratis tahun 2025,” jelas Hasan.
Prabowo, selaku presiden terpilih, meminta agar anggaran Rp71 triliun dioptimalkan untuk jumlah penerima manfaat. Seluruh proses riset, kajian, dan pilot project makan bergizi akan didasarkan pada arahan Prabowo, mengingat program makan gratis menjadi andalannya.
Kebutuhan gizi akan ditentukan oleh ahli gizi, bukan berdasarkan harga pasaran. Jumlah anggaran per anak juga akan disesuaikan dengan lokasi tinggal, karena variasi menu dan harga bahan baku akan berbeda-beda di setiap daerah.
Budi Satrio Djiwandono, anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa isu pemangkasan anggaran hanya bersifat spekulatif dan jauh dari fakta. Tujuan dari klarifikasi ini adalah untuk memberikan kejelasan mengenai fakta yang ada saat ini dan perkembangan yang akan terjadi di masa mendatang.
