Penghakiman Trump: Tarif Baru Dunia Diumumkan

by -29 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dijadwalkan akan mengumumkan serangkaian tarif besar-besaran yang dikenal sebagai “Liberation Day” atau “Hari Pembebasan” pada Rabu, 2 April 2025. Dunia menantikan kepastian tentang cakupan kebijakan ini yang dapat memicu perang dagang global. Trump akan mengumumkan langkah-langkah baru tersebut di Rose Garden Gedung Putih pada pukul 16.00 waktu setempat, disertai dengan anggota kabinetnya, dengan janji untuk menghentikan eksploitasi terhadap Amerika Serikat dan membawa masa keemasan baru bagi industri dalam negeri. Meskipun demikian, rincian akhir kebijakan ini masih dalam tahap penyelesaian hingga saat ini.

Trump dikenal sebagai pendukung tarif perdagangan yang diyakini dapat membantu mengatasi defisit perdagangan AS dengan berbagai negara, baik sekutu maupun rival. Namun, banyak ekonom dan pengkritiknya memperingatkan bahwa tarif ini akan memberikan beban kepada konsumen AS, bisa meningkatkan inflasi, dan memicu resesi yang merugikan ekonomi domestik dan global. Pasar global telah bergejolak menjelang pengumuman Trump, sementara negara-negara yang menjadi sasaran utama kebijakan ini telah merespons dengan langkah-langkah balasan.

Trump selalu menjaga ketidakpastian mengenai kebijakan tarif hingga detik terakhir. Pada awalnya, ia menyebut bahwa tarif akan “menyamai” besaran bea dari negara lain terhadap AS. Sebagai contoh, pada Senin sebelumnya, Trump hanya mengatakan bahwa ia akan berlaku “sangat baik” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Trump masih terus berdiskusi dengan penasihat senior menjelang pengumuman untuk memastikan kebijakan yang diumumkan adalah “kesepakatan sempurna.” Tarif ini diharapkan akan berlaku “segera” setelah diumumkan tanpa kemungkinan adanya negosiasi lanjutan dengan negara-negara terdampak.

Pada masa jabatan pertamanya dari 2017-2021, Trump telah menggunakan tarif sebagai alat kebijakan luar negeri dengan harapan menghidupkan kembali sektor manufaktur AS yang mengalami penurunan. Misalnya, sebelumnya Trump telah memberlakukan tarif otomotif dan tarif baja dan aluminium. Hal ini telah berdampak pada negara-negara seperti China dan Uni Eropa, yang telah merespons dengan kebijakan tarif balasan. Saat ini, banyak negara, termasuk Kanada, Uni Eropa, dan Vietnam, telah menyiapkan langkah-langkah preventif dan balasan terhadap kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Trump.

Source link