Aliansi antara Nissan dan Renault membantu produsen mobil untuk memangkas biaya dan mempercepat pengembangan produk. Nissan yang berusaha bangkit kembali setelah beberapa tahun sulit, saat ini berfokus pada kemitraannya dengan Renault. Nissan telah mengkonfirmasi rencana untuk meluncurkan versi Twingo retro yang lebih kecil sebagai bagian dari kerja sama ini.
Meskipun nama untuk Nissan Twingo belum diumumkan, mobil ini akan dikembangkan dan diproduksi oleh Ampere, perusahaan mobil listrik dan perangkat lunak yang merupakan bagian dari Group Renault. Nissan akan mendesain model segmen A ini sendiri, menunjukkan fokus pada gaya mobil yang unik.
Twingo akan tersedia dengan harga mulai dari €20.000, sementara Dacia akan menawarkan versi turunannya dengan harga lebih terjangkau, yaitu €18.000. Nissan sebelumnya telah bekerja sama dengan Ampere untuk membawa mobil listrik ke pasar, tetapi sekarang telah memutuskan untuk keluar dari perjanjian tersebut.
Aliansi antara Renault-Nissan juga mengalami perubahan, di mana kepemilikan saham silang kedua perusahaan menurun. Pada akhirnya, Renault juga mengakuisisi mayoritas saham Nissan di cabang India. Selain itu, Nissan juga akan mengadaptasi model SUV dari mitra domestiknya, Mitsubishi, dengan membawa Rogue hibrida plug-in ke pasar Amerika Serikat akhir tahun ini.
Dengan strategi rebadging dan adaptasi model yang sudah ada, Nissan berharap dapat membawa produk-produk baru yang menarik ke pasar. Bos baru Nissan, Ivan Espinosa, berjanji untuk membawa kembali mobil legendaris seperti Silvia dan GT-R. Nissan juga menaruh harapan pada crossover Leaf generasi kedua untuk sukses di pasaran.