Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, berpendapat bahwa dampak dari tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap puluhan negara termasuk Indonesia bersifat terbatas. Pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Luhut menyampaikan bahwa efek dari tarif tersebut hanya akan memberikan tekanan terbatas terhadap perekonomian Indonesia karena kontraksi yang terjadi. Menurut Luhut, setelah melakukan simulasi potensi dampak dari tarif resiprokal terhadap ekonomi Indonesia, ternyata dampaknya terbatas. Meskipun begitu, Indonesia harus tetap waspada dan siap menghadapi semua tantangan yang ada, seperti yang dilakukan saat menghadapi pandemi Covid-19. Luhut menyampaikan bahwa dengan kesatuan dan dukungan dari semua elemen, Indonesia mampu menghadapi masalah ekonomi global yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, tidak perlu bagi Presiden Prabowo Subianto untuk khawatir berlebihan mengenai situasi saat ini. Selain itu, Luhut juga menyinggung bahwa Indonesia memiliki data dan potensi yang kuat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tanggapan Luhut Soal Tarif Trump: Bebaskan Kekhawatiran
