Dolar Tembus Rp16.850: Subsidi BBM Tetap Stabil

by -18 Views

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini telah mencapai Rp 16.860/US$, namun dampaknya terhadap belanja subsidi energi pemerintah dalam APBN 2025 masih terkendali. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa meski asumsi kurs dalam APBN tersebut hanya Rp 16.000/US$, asumsi harga minyak mentah telah dipatok pada US$ 82/barel, jauh di atas harga Brent saat ini. Dengan harga minyak mentah dunia negatif 12,8% secara bulanan, belanja subsidi dan kompensasi hingga Maret 2025 hanya mengalami kenaikan 7,6% dari tahun sebelumnya. Belanja subsidi energi dan non energi juga meliputi penggunaan BBM, LPG 3 Kg, listrik bersubsidi, dan subsidi pupuk. Defisit APBN per Maret 2025 turun menjadi Rp 104,2 triliun atau setara dengan 0,43% dari PDB, yang diambil dari pendapatan negara sebesar Rp 516,1 triliun dan belanja negara Rp 620,3 triliun. Realisasi Penerimaan Perpajakan sebesar Rp 400,1 triliun mencakup penerimaan dari Pajak dan PNBP, sementara Penerimaan Pajak berasal dari Pajak dan Kepabeanan. Belanja negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer Ke Daerah, dengan realisasi dari Belanja K/L dan non-K/L. Sri Mulyani berharap agar tetap dapat mengelola belanja subsidi dan menjaga tekanan APBN meskipun nilai tukar rupiah tertinggi dari asumsi yang ada.

Source link