Dusun Ambalo di Desa Sion Sibulbulon, Parlilitan, Humbang Hasundutan, terancam oleh potensi banjir bandang yang mengintai wilayah tersebut. Khususnya, makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII yang menjadi perhatian dari masyarakat dan pejabat setempat. Tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara turun langsung ke lokasi untuk mengevaluasi kerusakan yang terjadi. Investigasi dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk mengidentifikasi kerusakan hutan di daerah tersebut.
Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur aktivitas di lahan yang telah dibebaskan hak atas tanahnya, yang termasuk dalam tanggung jawab Balai Pengelolaan Hutan Lestari. Rapat darurat di Humbang Hasundutan menghasilkan keputusan untuk membentuk tim khusus yang bertugas menyelidiki legalitas lahan dan mengambil langkah hukum jika ditemukan pelanggaran. Bupati Humbahas dan tokoh masyarakat setempat menegaskan komitmen mereka untuk melindungi lingkungan dan budaya warisan.
Masyarakat setempat semakin khawatir akan kelestarian hutan dan warisan sejarah. Keberadaan makam Sisingamangaraja XII yang terancam juga menjadi simbol dari nasib desa-desa kecil di sekitarnya. Selain itu, gereja HKBP juga turut mengekspresikan penolakan terhadap perusakan hutan tersebut karena alam merupakan warisan bagi generasi mendatang. Dengan begitu, tindakan nyata harus segera dilakukan untuk mencegah bencana yang lebih besar di masa depan.
