Serangan yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) semakin memburuk terhadap pelabuhan bahan bakar Ras Isa di Yaman. Menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai oleh kelompok milisi Houthi, serangan terbaru AS disebut sebagai yang paling berdarah di wilayah tersebut. Jumlah korban tewas akibat serangan tersebut mencapai 74 orang hingga Jumat kemarin. AS berkomitmen untuk terus menyerang Houthi di Yaman selama operasi militer terbesar mereka di Timur Tengah sejak masa kepresidenan Donald Trump. Kementerian Kesehatan melaporkan sebanyak 171 orang terluka dalam serangan Kamis lalu, sementara tim penyelamat masih terus mencari korban. Terminal Ras Isa, yang menjadi sasaran serangan, merupakan pelabuhan pertama yang dibangun untuk mengekspor minyak dari Yaman. Militer AS menyatakan bahwa tujuan serangan adalah untuk memutus sumber bahan bakar milisi Houthi. Langkah AS ini disebut sebagai upaya untuk melemahkan ekonomi Houthi, yang diyakini terus menderita dan mengeksploitasi rakyatnya. Kelompok Houthi sendiri telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama sepuluh tahun terakhir dan sering kali melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.(serializers)
Serangan AS di Yaman: 74 Orang Tewas
