Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor manufaktur di Indonesia. Dengan turunnya Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan April 2025 akibat dinamika tarif yang diterapkan Amerika Serikat dan banjir produk impor, banyak yang bertanya-tanya apakah emiten industri pengolahan mampu bertahan di tengah situasi ini. Namun, di tengah musim rilis laporan keuangan kuartal pertama, ada pertanyaan apakah masih ada peluang untuk ekspansi bisnis.
Pertanyaan ini menjadi fokus dalam dialog antara Andi Shalini dan Finance Director PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), Andrew Nikolas dalam Program Manufacture Check CNBC Indonesia. Mereka membahas langkah strategis yang dapat diambil oleh emiten industri pengolahan, khususnya dalam hal bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada. Dengan analisis mendalam dan wawasan yang dihadirkan, semoga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi sektor manufaktur dan peluang yang masih terbuka untuk pertumbuhan bisnis.