Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, berbagi pengalaman strategis perusahaan dalam mengelola perubahan dan menanamkan inovasi sebagai bagian dari budaya kerja perusahaan. Dia menjelaskan bagaimana krisis dan tantangan dalam sektor transportasi publik dijadikan momentum untuk bertransformasi, bukan hanya bertahan. Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara di CEO Talks Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) dalam peringatan Dies Natalis ke-10 FIA UI, serta momen peluncuran buku “Inovasi Organisasi”. Didiek menyoroti pentingnya kepemimpinan inovatif dalam dunia pelayanan publik yang terus bergerak dinamis, di mana perubahan bukanlah pilihan tetapi keniscayaan. KAI telah mengambil langkah konkret dengan strategi pelayanan berbasis teknologi dan inovasi yang berkelanjutan.
Data dan indikator kinerja yang disajikan oleh Didiek dalam acara tersebut memperlihatkan arah keberhasilan transformasi KAI. Volume angkutan penumpang selama masa Lebaran meningkat signifikan, sementara Indeks Kepuasan Pelanggan KAI juga menunjukkan peningkatan. Didiek juga menyoroti inovasi KAI baik pada permukaan layanan maupun dalam fondasi organisasi, dengan pengelolaan sumber daya manusia, stasiun, serta infrastruktur rel yang berkelanjutan. KAI telah meraih pengakuan internasional, seperti Best CSR Award 2025, sebagai bukti kontribusi perusahaan terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.
Didiek juga memberikan sejumlah pembelajaran penting kepada generasi muda FIA UI, bahwa kepemimpinan inovatif memerlukan keberanian, ketekunan, dan visi jangka panjang. Dia menegaskan bahwa inovasi harus dibangun berdasarkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat, serta kolaborasi lintas disiplin sebagai fondasi pelayanan publik yang relevan dan manusiawi. Pada kesimpulan sesi, Didiek menekankan bahwa institusi publik dapat tetap relevan dan unggul jika dikelola dengan pikiran terbuka dan keberanian untuk berubah. CEO Talks ini juga menampilkan Prof. Dr. Martani Huseini dan dimoderatori oleh Dr. Eko Sakapurnama.