Ultimatum Trump Putin Zelensky: Damai atau Hancur Total?

by -25 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin, 19 Mei 2025. Hal ini terjadi setelah perundingan damai yang baru-baru ini digelar di Turki pada Jumat sebelumnya. Pertemuan ini menjadi pembicaraan langsung pertama antara kedua belah pihak sejak Maret 2022, namun ketegangan masih menggelayuti setelah Rusia mengajukan tuntutan baru.

Dalam sebuah pernyataan di platform Truth Social, Trump menegaskan bahwa agenda utama dari pertemuan tersebut adalah untuk menghentikan pertumpahan darah yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 5.000 tentara Rusia dan Ukraina setiap minggunya. Selain itu, perdagangan juga menjadi topik pembicaraan tambahan yang akan dibahas.

Setelah bicara dengan Putin, Trump berencana untuk menghubungi Zelensky dan beberapa anggota NATO untuk membahas langkah selanjutnya. Delegasi Rusia yang hadir dalam perundingan di Istanbul menuntut agar Ukraina menarik seluruh pasukannya dari beberapa wilayah yang diklaim oleh Moskow sebelum gencatan senjata bisa dibahas lebih lanjut.

Kremlin sendiri belum memberikan tanggapan langsung terhadap tuntutan tersebut. Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menyatakan bahwa pembicaraan seharusnya dilakukan secara tertutup dan langkah selanjutnya akan difokuskan pada pertukaran 1.000 tahanan perang dari masing-masing pihak.

Di sisi lain, Trump juga mendapat dukungan dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio. Lavrov menyambut peran positif AS dalam memfasilitasi dialog Rusia-Ukraina. Ada kemungkinan penggunaan Vatikan sebagai lokasi netral untuk pembicaraan selanjutnya.

Namun, di tengah perundingan damai yang kembali buntu, sejumlah pemimpin Barat meragukan keseriusan dari Moskow. Mereka menyuarakan kekecewaan dan menunjukkan ketidakpuasan terhadap proses perundingan yang berjalan lambat. Presiden Eropa juga mengonfirmasi rencana Uni Eropa untuk menyusun paket sanksi baru terhadap Rusia.

Semua langkah diplomasi ini menjadi sorotan seiring upaya Trump dalam menjaga perdamaian dan mendamaikan hubungan antara Rusia dan Ukraina. Meski ada progres, masih banyak tantangan yang harus dihadapi agar konflik ini dapat terselesaikan dengan damai.

Source link