Kementerian Keuangan dan Asian Development Bank (ADB) telah berhasil menyelesaikan konversi utang dalam jumlah besar dari dolar ke yen, mencapai US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 54,12 triliun. Ini merupakan konversi mata uang lokal berskala besar pertama yang dilakukan ADB, menunjukkan keberhasilan strategi untuk mendukung pengembangan pasar mata uang lokal di kawasan Asia dan Pasifik.
ADB juga terus menjajaki peluang pembiayaan mata uang lokal di seluruh kawasan, dengan portofolio mata uang lokal mencapai lebih dari US$ 5 miliar per April 2025. Pinjaman dalam mata uang lokal telah mencakup lebih dari sepertiga dari total pinjaman sektor swasta, dan diperkirakan akan terus berkembang hingga lebih dari 50% di masa depan.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, optimistis bahwa konversi utang dari dolar ke yen dengan ADB ini akan mengurangi biaya pendanaan pemerintah di masa mendatang. Diharapkan bahwa hal ini dapat membantu menurunkan biaya pembiayaan, mengurangi ketidakpastian keuangan, serta memberikan ruang fiskal yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan mendesak lainnya. Selain itu, keberhasilan konversi utang ini menjadi preseden bagi transaksi selanjutnya, menunjukkan komitmen ADB dalam mendukung pengembangan pasar mata uang lokal.