Strategi Hotel Menghadapi Penurunan Okupansi dan Meningkatkan Efisiensi

by -19 Views

Industri perhotelan Tanah Air mengalami tekanan kinerja pada tahun 2025 akibat dari efisiensi anggaran pemerintahan Presiden Prabowo. Pengurangan anggaran perjalanan dinas dan kegiatan rapat, seminar, serta pelatihan di hotel telah menyebabkan penurunan okupansi dan pendapatan hotel. Selain itu, turunnya okupansi hotel hingga 27% di beberapa daerah disebabkan tidak hanya oleh faktor efisiensi pemerintah, tetapi juga karena perubahan pasar, kenaikan biaya operasional, dan kelebihan pasokan hotel di beberapa daerah.

Rizal Ruriko Kasim, Direktur Utama Hotel Indonesia Group, mengakui dampak efisiensi anggaran pemerintah terhadap kinerja perhotelan. Namun, hotel telah melakukan berbagai adaptasi sejak pandemi untuk tetap menjaga kelangsungan bisnis meskipun mengalami tekanan. Strategi yang diterapkan oleh Hotel Indonesia Group (HIG) untuk menjaga kinerja bisnis di tengah tekanan okupansi merupakan hal penting yang perlu dipahami.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai strategi Hotel Indonesia Group dalam menghadapi tekanan okupansi dan dampak efisiensi anggaran pemerintah, Anda dapat menyimak dialog antara Shinta Zahara dengan Direktur Utama Hotel Indonesia Group, Rizal Ruriko Kasim dalam acara Profit, CNBC Indonesia yang ditayangkan pada Jumat, 23 Mei 2025.

Source link