Boss Bugatti Mengritik Supercar Hybrid Turbocharged

by -13 Views

Bugatti Tourbillon: Transformasi Super Car Hibrida Tanpa Turbocharger

Bugatti Tourbillon, evolusi dari Veyron yang luar biasa, mencerminkan perubahan radikal dalam desain supercar hibrida. Tourbillon tidak lagi mengandalkan mesin W-16 quad-turbo seperti pendahulunya, melainkan beralih ke mesin V-16 tanpa induksi paksa. Dibantu oleh Cosworth, mesin V-16 ini memiliki kapasitas 8,3 liter, dengan bobot yang sangat ringan hanya 556 pound (252 kilogram), membuatnya lebih unggul dalam hal performa dan efisiensi.

Bugatti dan Cosworth berhasil mencapai penurunan berat yang signifikan dengan menghilangkan empat turbocharger dari Tourbillon. Menurut Mate Rimac dari Bugatti, penggunaan turbo pada supercar hibrida dianggap tidak efektif karena komponen hibrida dapat mengkompensasi kehilangan tenaga tanpa harus bergantung pada turbocharger. Tourbillon dilengkapi dengan baterai besar 24,8 kWh yang memungkinkan jarak tempuh hingga 43 mil tanpa mesin V-16.

Meskipun kehilangan 600 tenaga kuda dari pengaturan quad-turbo sebelumnya, Tourbillon mampu mengimbangi dengan tiga motor listrik yang menghasilkan 800 hp. Dengan mesin pembakaran yang mencapai 1.000 hp, Tourbillon menjadi lebih kuat dan lebih ringan daripada model sebelumnya. Penghematan bobot juga berasal dari suspensi baru yang 45% lebih ringan berkat pencetakan 3D, membuat total berat kendaraan kurang dari 4.398 pound.

Bugatti Tourbillon menunjukkan perubahan arah dalam desain supercar hibrida dengan tidak menggunakan turbocharger, berbeda dengan Lamborghini Revuelto dan LaFerrari yang masih mengandalkan mesin V-12 secara alami. Bugatti tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan versi ICE murni dari V-16, sambil merencanakan peluncuran roadster sebagai langkah besar ke depan. Dengan sejumlah prototipe untuk pengujian, Bugatti berfokus pada mengirimkan unit terakhir dari jenis mesin W-16 sebelum beralih ke model yang lebih inovatif.

Source link