Penyelidikan gabungan Malaysia dan China terhadap skema Ponzi raksasa yang dikontrol oleh MBI International Group telah menimbulkan guncangan di kalangan bisnis dan politik di Penang. Otoritas berhasil menyita aset senilai RM3,8 miliar (sekitar Rp13,2 triliun) dan menangkap sejumlah tokoh penting, termasuk tiga taipan bergelar “Tan Sri”. Operasi penindakan dengan nama Op Northern Star diluncurkan setelah menerima informasi dari Tedy Teow Wooi Huat, dalang utama skema ini yang saat ini ditahan di China. Teow diekstradisi dari Thailand pada Agustus 2024 dan saat ini sedang diinterogasi oleh otoritas China.
Menurut Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, Teow telah memberikan informasi detail mengenai mekanisme penipuan yang dilakukan MBI serta praktik pencucian uang di Malaysia. Sebanyak 17 orang telah ditangkap dalam operasi ini, mayoritas dari mereka adalah pengusaha properti terkemuka di Penang. Penyidik mencurigai bahwa dana investor digunakan untuk mendanai proyek properti besar dan pembelian tanah milik pemerintah negara bagian.
Pulau Jerejak, sebagai salah satu kawasan strategis di lepas pantai Penang, juga menjadi sorotan dalam skandal ini. Melihat besarnya kasus ini, lebih dari 2 juta warga negara Tiongkok diduga telah menjadi korban skema MBI dengan total kerugian mencapai 55 miliar yuan. Skema ini menjanjikan keuntungan tinggi melalui investasi digital, real estate, dan platform e-commerce, namun ternyata beroperasi sebagai Ponzi.
Kepolisian Malaysia telah berhasil membekukan 988 rekening bank dan menyita banyak aset mewah termasuk properti, kendaraan, dan investasi di saham penny. Mohammed Hasbullah Ali, pejabat Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial PDRM, mengungkapkan bahwa total aset yang disita mencapai RM3,8 miliar dan sedang terus ditelusuri aliran dananya.
Dukungan langsung dari Presiden China Xi Jinping terhadap tindakan tegas Malaysia dalam menangani kasus ini merupakan sinyal positif dalam upaya bersama memberantas kejahatan lintas negara. Namun, di dalam negeri, tekanan semakin meningkat terhadap elite politik dan pelaku bisnis setempat. Ada seruan untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek properti besar yang dicurigai terlibat dalam pencucian uang.