Peserta CKG Health Program Mencapai 8 Juta dalam 4 Bulan

by -13 Views

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang terjamin bagi setiap warga negara. Hingga Juni 2025, program ini telah diikuti oleh 8 juta warga Indonesia, sebagai bentuk implementasi dari Pasal 28H dan 34 UUD 1945.

Dengan target mencapai 280 juta warga dalam lima tahun, CKG merupakan program pemeriksaan kesehatan terbesar di dunia. Anggaran sebesar Rp4,7 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dialokasikan untuk program ini dalam tahun pertamanya. Menurut Staf Ahli Senior Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Prita Laura, anggaran tersebut setara dengan dana untuk infrastruktur penting di negara maju.

Peningkatan penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan gagal ginjal di Indonesia menjadi perhatian serius. Deteksi dini melalui CKG dianggap sangat penting dalam mencegah kondisi kronis yang mahal dan sulit diobati. Program ini memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada setiap warga sebagai hadiah ulang tahun dari negara, yang jika dilakukan secara pribadi bisa mahal hingga lebih dari Rp1 juta.

Kementerian Kesehatan memperluas CKG untuk mencakup pemeriksaan berbasis komunitas, tidak hanya untuk individu tetapi juga untuk organisasi masyarakat, BUMN, perusahaan swasta, dan kelompok hobi. Kolaborasi antara puluh ribu puskesmas, ratusan badan kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan Kabinet Indonesia Maju menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.

Program Sekolah CKG akan segera diluncurkan mulai Juli 2025, dengan tujuan memberikan pemeriksaan kesehatan bagi lebih dari 50 juta siswa di seluruh tingkatan pendidikan dasar dan menengah. Tingkat partisipasi tertinggi terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Speling lokal—Dokter Spesialis Bergerak di Jawa Tengah juga menjadi faktor peningkatan partisipasi masyarakat dalam CKG.

CKG secara resmi diluncurkan pada Februari 2025 dan dalam empat bulan telah mencapai lebih dari 8,2 juta warga Indonesia di 9.552 pusat kesehatan di 38 provinsi. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hipertensi, diabetes, dan masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi masalah kesehatan utama yang dihadapi peserta CKG. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini penyakit kronis yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke di Indonesia. Program CKG dinilai sebagai investasi strategis nasional yang dapat menyelamatkan nyawa, menjaga produktivitas, dan mengurangi beban finansial bagi keluarga dan negara.

Dengan semangat SATU KESEHATAN, KESEHATAN UNTUK SEMUA, pemerintah berharap masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan layanan kesehatan ini untuk hidup lebih sehat dan mendukung transformasi Indonesia menjadi negara maju dalam bidang kesehatan.

Source link