Pengusaha Ungkap Mal RI: Bangkit dari Kubur, Tak Sunyi

by -18 Views

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa tren kunjungan ke mal atau pusat perbelanjaan tetap ramai meskipun daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah, sedang melemah. Alphonzus mengungkapkan bahwa meskipun masih terjadi peningkatan, pertumbuhan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan hingga Mei 2025 sekitar 10%-15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun ada penurunan daya beli, masyarakat tetap datang ke mal, namun dengan pola belanja yang berbeda, lebih memilih produk dengan harga terjangkau. Konsumen juga menjadi semakin selektif dalam memilih produk namun tetap mencari pengalaman belanja yang menyenangkan.

Alphonzus menjelaskan bahwa pusat perbelanjaan kini tidak hanya sekadar tempat bertransaksi, namun juga sebagai tempat untuk menghabiskan waktu, bersosialisasi, dan menikmati atmosfer. Transformasi pusat perbelanjaan menjadi kunci dalam menarik pengunjung, dengan menawarkan pengalaman menyeluruh yang meliputi penyewa lapak yang sesuai, ruang interaksi sosial, dan konsep bangunan yang nyaman. Pengelola mal merespons tren ini dengan berbagai strategi adaptif, seperti rebranding, renovasi besar-besaran, dan penyesuaian dengan karakter lokal masyarakat.

Salah satu contoh perubahan yang terlihat adalah di Gajah Mada Plaza, mal bersejarah di Pecinan, Jakarta Pusat, yang telah mengalami rebranding menjadi lebih segar dan modern. Pengelola Lippo Malls, Nidia N Ichsan, menjelaskan bahwa setiap mal memiliki demografi yang berbeda, sehingga strategi rebranding dilakukan sesuai dengan karakter setiap mal. Gajah Mada Plaza yang mengusung suasana khas Pecinan melakukan major renovasi dengan menyesuaikan tenant mix sesuai dengan kebutuhan keluarga dan karakter tempatnya.

Selain itu, Gajah Mada Plaza juga disiapkan sebagai bagian dari jaringan transportasi modern ibu kota dengan rencana integrasi langsung dari stasiun MRT ke mal. Meskipun tingkat kunjungan fluktuatif tergantung waktu, secara umum cukup stabil. Selain itu, pengelola juga memanfaatkan momen liburan sekolah untuk menambah aktivitas pameran atau promosi guna menarik lebih banyak pengunjung. Dengan demikian, pusat perbelanjaan terus beradaptasi dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan kebutuhan konsumen untuk tetap diminati dan berkembang.

Source link