Konflik antara Israel dan Iran memasuki fase intensitas tertinggi dalam sejarah mereka pada Kamis (19/6/2025), dengan pertempuran yang terus berlangsung untuk hari ketujuh. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah dan melibatkan negara-negara lain yang memihak pada kedua belah pihak. Militer Israel melancarkan serangan baru di Teheran dan daerah lain di Iran, yang menyebabkan evakuasi dua desa, Arak dan Khondab. Pada sisi lain, pesawat nirawak Iran juga dilaporkan diluncurkan menuju Israel.
Iran menghadapi pemadaman internet praktis total dan pelarangan akses ke beberapa situs dan aplikasi sebagai respons terhadap upaya serangan siber yang dilakukan oleh Israel. Presiden AS Donald Trump, di sisi lain, menyatakan keberadaan opsi untuk bergabung dalam serangan terhadap Iran setelah menerima tawaran negosiasi dari pihak Iran.
Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, membela negaranya dari ancaman AS, menegaskan bahwa rakyat Iran tidak akan menyerah. Vladimir Putin dari Rusia mencoba untuk menyudahi konflik tersebut dengan perantaraan dirinya, sedangkan Irak memperingatkan agar kepemimpinan Iran tidak dijadikan sasaran. Dampak perang tersebut terlihat dalam jumlah korban dan kerusakan di kedua belah pihak, termasuk serangan terhadap fasilitas kesehatan di Israel. Nuansa perang semakin panas dengan penggunaan rudal Sejjil Iran yang diklaim berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel.