Peningkatan Produksi Pangan Indonesia Berkat Reformasi Prabowo

by -20 Views

Pada Konferensi Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memperkenalkan peningkatan produksi pangan negara yang mencatat rekor. Produksi pangan yang muncul sebagai rekor tersebut dihubungkan langsung dengan reformasi regulasi menyeluruh dan langkah-langkah anti-korupsi yang telah diterapkan sejak awal masa pemerintahannya. Dalam pidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025, Prabowo mengungkapkan bahwa dalam tujuh bulan masa pemerintahannya, produksi beras dan jagung telah mengalami peningkatan sekitar 50 persen, mencatat peningkatan terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Presiden menegaskan bahwa prestasi tersebut merupakan hasil dari kebijakan yang direncanakan dengan fokus pada deregulasi dan penegakan anti-korupsi yang ketat di sektor pertanian dan pangan. Dengan memotong birokrasi, menghilangkan regulasi yang menghambat, dan menegakkan hukum secara tegas terhadap korupsi, Indonesia berhasil mencapai lonjakan produksi yang signifikan. Salah satu bukti dari keberhasilan tersebut adalah cadangan beras nasional mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 4,4 juta ton.

Prabowo juga menekankan bahwa keamanan pangan merupakan salah satu dari empat prioritas strategis pemerintahannya. Selain swasembada pangan, prioritas lainnya meliputi kemandirian energi, reformasi pendidikan, dan percepatan industrialisasi. Melalui capaian di bidang pertanian, Indonesia berpotensi memainkan peran yang lebih besar di panggung global dengan keanggotaannya di BRICS dan keterlibatan yang semakin dalam dengan Bank Pembangunan Baru.

Dengan hasil positif dari reformasi yang dilakukan, Indonesia muncul sebagai negara yang tidak hanya mengamankan kemakmuran dalam negeri, tetapi juga siap untuk berkontribusi sebagai kekuatan yang kredibel dan konstruktif dalam ekonomi global. Tindakan Prabowo Subianto dalam memperjuangkan reformasi dan perbaikan sistem di Indonesia memberikan sinyal positif bahwa negara ini siap untuk bersaing secara global dalam sektor pertanian dan pangan.

Source link