Stellantis Khawatir Denda Emisi Triliunan Rupiah

by -18 Views

Awal tahun ini, Parlemen Eropa memberikan perusahaan mobil waktu tambahan untuk memenuhi peraturan emisi yang baru berlaku pada tahun 2025. Seiring dengan perpanjangan ini, produsen mobil harus mencapai target rata-rata emisi armada selama periode 2025-2027, tidak lagi terikat pada target 93,6 g/km yang baru. Meskipun ada kelonggaran, Stellantis masih menghadapi risiko denda besar jika melanggar batas emisi. CEO Stellantis, Jean-Philippe Imparato, menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi denda hingga €2,5 miliar atau Rp 47,7 triliun. Jika undang-undang tidak berubah, perusahaan ini harus membuat keputusan sulit untuk menghindari hukuman emisi yang dapat berdampak pada produksi kendaraan bermesin pembakaran internal.

Peraturan emisi akan semakin ketat di masa depan, dengan target emisi armada yang semakin rendah, mencapai nol emisi pada tahun 2035, yang berdampak pada larangan penjualan mobil bermesin pembakaran baru. Meskipun kendaraan dengan bahan bakar sintetis masih diizinkan, produsen mobil di Eropa harus beradaptasi dengan pasar yang semakin memilih mobil listrik. Denda yang dapat dikenakan kepada produsen mobil atas pelanggaran emisi dapat mencapai miliaran euro, mengancam keuangan perusahaan otomotif di Eropa.

Industri otomotif Eropa saat ini berada di persimpangan jalan yang sulit, di mana produksi kendaraan bermesin pembakaran internal harus diseimbangkan dengan meningkatnya permintaan akan mobil listrik. Kedatangan mobil listrik murah dari Cina semakin menambah tekanan pada produsen mobil tradisional di Eropa. Dengan persaingan yang semakin ketat dan regulasi yang semakin ketat, produsen mobil harus mengambil langkah strategis dalam menghadapi perubahan mendesak ini. Langkah-langkah ini melibatkan investasi dalam mobil listrik, penyesuaian dengan regulasi baru, dan peningkatan keberlanjutan dalam produksi dan penggunaan kendaraan. Menjawab tantangan kritis ini akan menjadi kunci bagi kelangsungan industri otomotif di Eropa dalam beberapa tahun ke depan.

Source link