Konflik Israel di Timur Tengah: Negara Arab Tidak Menerima Penyerangan

by -80 Views

Pemerintah Suriah mengecam keras serangan udara Israel yang menghantam sejumlah titik di dalam dan sekitar kota Homs, serta barak militer di Latakia pada Selasa (9/9/2025). Damaskus menyebut aksi itu sebagai pelanggaran kedaulatan dan ancaman terhadap stabilitas kawasan. Menurut Kementerian Luar Negeri Suriah, serangan udara Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Republik Arab Suriah. Selain itu, langkah tersebut dinilai sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Suriah dan stabilitas regional.

Meski tidak ada rincian korban atau kerusakan yang dilaporkan, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa jet tempur Israel menyerang pangkalan udara di Homs. Warga setempat dilaporkan mendengar ledakan keras, namun belum ada laporan korban jiwa. Di Latakia, serangan udara menyasar barak militer, dan ambulan terlihat bergegas ke lokasi tersebut. Pemerintah Suriah menegaskan penolakan terhadap setiap upaya Israel yang dianggap merongrong kedaulatan negaranya.

SOHR mencatat bahwa Israel telah melancarkan hampir 100 serangan sepanjang 2025, termasuk 86 serangan udara dan 11 serangan darat, yang menewaskan 61 orang dan menghancurkan lebih dari 130 lokasi di Suriah. Frekuensi serangan Israel disebut meningkat tajam setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, dengan lebih dari 500 serangan udara hanya dalam tiga pekan terakhir tahun itu. Serangan terbaru ini juga datang setelah enam tentara Suriah tewas dalam serangan drone Israel di Damaskus pada Agustus. Langkah militer ini terjadi di tengah dorongan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait visi “Israel Raya” dan klaim terhadap sebagian wilayah negara-negara tetangga. Saat ini, Pemerintah Suriah meminta masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan agresi Israel.

Source link