Tesla sedang mengembangkan desain pelepas pintu baru untuk memudahkan operasinya dalam “situasi panik,” demikian dikatakan kepala desain perusahaan, Franz von Holzhausen, dalam wawancara dengan Bloomberg pada Rabu. Von Holzhausen menyebutkan bahwa menggabungkan tombol elektronik dan manual menjadi satu tombol adalah ide yang masuk akal, khususnya terkait dengan rilis pintu interior Tesla, yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan.
Pada Senin, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS mulai menyelidiki gagang pintu Tesla, yang bekerja secara elektronik dan bukan mekanis, untuk memastikan tidak adanya cacat keselamatan. NHTSA sedang meneliti gagang pintu Tesla Model Y tahun 2021 setelah menerima keluhan dari beberapa pengemudi yang menyebutkan bahwa gagang pintu eksterior mobil mereka mengalami kegagalan dalam membuka kendaraan, bahkan saat ada anak-anak di dalamnya.
Penyelidikan dan reaksi dari Tesla terhadap laporan yang menyebutkan kasus orang yang terjebak di dalam kendaraan Tesla setelah kecelakaan juga menjadi sorotan utama. NHTSA sedang mengevaluasi apakah gagang pintu eksterior Tesla yang tidak memiliki cadangan manual menimbulkan risiko keselamatan, sementara Tesla juga sedang mempertimbangkan desain baru untuk meningkatkan fungsi pelepasan pintu interior Tesla.
Tidak hanya Tesla yang menggunakan sistem pintu elektronik semacam itu, Cina juga sedang mempertimbangkan larangan untuk gagang pintu elektronik tanpa cadangan mekanis. Investigasi yang dilakukan oleh Bloomberg menunjukkan beberapa insiden di mana penghuni atau tim penyelamat kesulitan menemukan atau mengoperasikan rilis pintu dalam keadaan darurat. Selain itu, NHTSA juga sedang fokus pada operasi kunci pintu elektronik dari luar kendaraan, karena tidak ada cara manual untuk membuka pintu dalam keadaan tertentu.





