Pemilu Rentan Jadi Target Operasi Siber Internasional

by -159 Views

Transformasi ancaman terhadap kedaulatan negara kini terjadi secara diam-diam di balik layar digital. Dulu, ancaman dianggap hanya datang lewat kekuatan fisik, seperti invasi militer atau konflik terbuka, tetapi saat ini ruang digital telah menjadi lahan utama percaturan yang tak kasat mata.

Di dunia digital, siapapun bisa melancarkan serangan tanpa harus tampil ke permukaan. Manipulasi opini dan kontrol narasi terjadi melalui media sosial, membuat masyarakat mudah terbawa arus informasi yang belum tentu benar. Proses-proses politik dan pilar demokrasi dapat diganggu dengan strategi yang disusun rapi, meski tak ada satupun senjata digunakan.

Realitas ini memperlihatkan bahwa serangan siber sangat nyata dan langsung mengancam struktur stabilitas nasional. Potensi bahayanya setara, bahkan bisa melampaui ancaman tradisional.

Sebuah contoh nyata datang dari kawasan Eropa Timur. Pemilu presiden Romania tahun 2024 mengundang perhatian besar, terutama ketika Calin Georgescu, kandidat yang sebelumnya kurang dikenal, tiba-tiba mengumpulkan suara signifikan. Fenomena ini terjadi bukan karena kampanye konvensional, melainkan karena masifnya propaganda online yang berlangsung sistematis.

Menjelang pemilu, ribuan akun anonim tiba-tiba aktif di banyak platform populer: TikTok, Facebook, Telegram. Mereka menggulirkan isu-isu panas seperti nasionalisme, agama, hingga sentimen anti-Barat. Seluruh narasi tersebut lantas dikuatkan melalui pemberitaan media luar negeri, seperti RT dan Sputnik.

Keadaan ini lebih rumit dari sekadar narasi intervensi asing semata. Penyidikan independen membuktikan bahwa kampanye digital tersebut melibatkan aktor lokal dan asing. Sebagian besar materi disusun oleh warga negara sendiri, namun banyak juga konten yang jelas-jelas didorong pihak luar.

Penyelidikan lebih lanjut bahkan membongkar jejaring agensi periklanan dan influencer internasional—beberapa terdeteksi beroperasi dari London dan kota lain. Hal ini memperlihatkan kejadian tersebut bukanlah operasi sepihak, melainkan kolaborasi lintas batas yang saling memperkuat.

Menurut Broto Wardoyo, pakar politik luar negeri dari Universitas Indonesia, fenomena ini menunjukkan bahwa pemisahan antara ancaman internal dan eksternal makin tak terlihat garisnya di dunia digital. “Serangan digital kerap dilakukan aktor luar yang berkolaborasi dengan rekan di dalam negeri, sehingga batas keduanya menjadi buram,” jelas Broto dalam wawancara pada Selasa (23/9/2025).

Broto menilai, situasi Romania harus menjadi pelajaran bagi negara-negara demokrasi lain, termasuk Indonesia. Tanpa perlu ada pasukan melangkah ke perbatasan, kontrol atas persepsi publik dan pemilu bisa diintervensi secara masif lewat internet.

Pengaturan narasi yang disusun secara sistematik dapat melemahkan legitimasi pemilu, membenturkan kelompok masyarakat, dan memperuncing keterbelahan politik yang sudah ada. Polarisasi pun mudah diprovokasi serta dipertajam.

Indonesia berada di posisi yang tidak kalah rawan. Jumlah pengguna internet sangat besar, budaya politik makin terhubung dengan media sosial, membuat wilayah cyber nasional sangat terbuka pada ancaman serupa.

Sudah sejak beberapa tahun terakhir polarisasi politik di tanah air menguat, dan kolaborasi antara aktor digital lokal serta jaringan asing dapat semakin menambah kerentanannya.

Apabila perangkat seperti bot, buzzer, influencer, dan strategi periklanan digital yang canggih diarahkan untuk menggiring opini, masyarakat bisa kehilangan kemampuan untuk membedakan isu yang murni lokal atau sudah terkooptasi kepentingan luar negeri.

Dengan itu, kasus Romania hendaknya dipahami sebagai peringatan bagi Indonesia. Negeri demokrasi yang dianggap kuat pun rupanya tak kebal dari infiltrasi dan manipulasi digital, apalagi negara dengan tingkat literasi digital yang masih bertumbuh.

Karena itu, membangun kesadaran bersama menjadi syarat utama; rakyat harus diberdayakan lewat edukasi literasi digital, pemerintah memperkuat ketahanan teknologi, dan semua pihak sadar akan bahaya penyelundupan narasi oleh pihak asing. Hanya dengan sinergi nasional upaya menangkis serangan siber dan menjaga integritas demokrasi di ruang digital dapat terwujud.

Sumber: Ancaman Siber Global Dan Ketahanan Siber Indonesia: Belajar Dari Kasus Pemilu Romania
Sumber: Ancaman Siber Global: Pelajaran Dari Kasus Pemilu Romania Bagi Ketahanan Siber Indonesia