Proses seleksi Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk posisi Kepala Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Dari sembilan calon yang mengikuti seleksi, hanya tiga saudara kandung yang berhasil lolos, memunculkan dugaan praktik nepotisme. Kredibilitas panitia seleksi dan netralitas pihak Kecamatan Citeureup digunakan sebagai sorotan publik. Panitia seleksi tingkat desa menyatakan bahwa tanggung jawab utama ada pada BPD, sementara pihak kecamatan dianggap tidak netral dan transparan. Warga mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap hasil seleksi yang dinilai merugikan demokrasi desa. Tingginya gelombang penolakan dari masyarakat menunjukkan adanya kekhawatiran akan praktik nepotisme yang bisa merusak kredibilitas pemerintahan desa dan kecamatan di masa yang akan datang. Langkah korektif yang transparan perlu segera diambil untuk mengatasi ketidakpercayaan yang muncul dari proses seleksi yang kontroversial ini.
Polemik Seleksi PAW Kepala Desa Citeureup: Dugaan Nepotisme
