MEDAN, Waspada.co.id – Tim SAR Gabungan menemukan bagian tubuh (Body Part) atau rahang manusia saat mencari 10 korban hilang atas longsor dahsyat yang menerjang Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah rahang tersebut merupakan bagian tubuh dari korban yang hilang atau dari kuburan warga.
“Sekira pukul 09.45 WIB ditemukan body part (bagian tubuh) rahang manusia, namun masih menunggu DVI apakah berasal dari kuburan yang ada di sekitar lokasi atau korban,” ujar Tuahta kepada wartawan, Kamis (7/12).
Dia mengatakan, Tim SAR Gabungan masih terus berupaya mencari korban yang hilang. Untuk sementara akses keluar masuk lokasi longsor ditutup total untuk masyarakat umum, ini bertujuan agar fokus penanganan dampak longsor, pencarian korban hilang dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pelaksanaan pencarian diawali dengan apel gabungan pukul 08.00 pagi. Selanjutnya enam regu dibagi di enam sektor target pencarian,” ujarnya.
Tuahta mengatakanz, dihari kelima tersebut, aksi pencarian korban hilang melalui tindakan penyelaman ke dasar Danau Toba, belum dapat dilakukan. Hal itu disebabkan jarak pandang 0 cm.
Kemudian untuk pencarian jalur air, sudah ada penambahan dari Polair dan Basarnas. Jumlah Alut Air yg beroperasi antara lain satu unit LCR BPBD Sumut, 1 Unit LCR BPBD Humbahas, 1 Unit LCR Basarnas, 2 unit RIB Basarnas dan 1 unit RIB Polair.
“Pelaksanaan pencarian dibagi dua wilayah, yakni air dan darat. Pencarian di darat terbagi enam sektor antara lain sisi perbukitan, sisi kanan jalan dan sisi tepi danau. Jumlah Alat berat yg digunakan berjumlah 15 unit,” ungkapnya.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan telah menemukan 2 dari 12 korban hilang karena longsor tersebut. Kondisi kedua korban sudah meninggal dunia. Mereka adalah Dian Lubis, laki-laki warga Parsoburan, Kabupaten Toba.
Kemudian Tiamin Boru Sinambela, pertemuan lansia, warga Desa Simangulampe. Dilaporkan sejauh ini terdata 55 unit rumah warga Desa Simangulampe mengalami kerusakan.
Kemudian 160 orang mengungsi di Kantor Camat Baktiraja, dan ke Gedung Serbaguna (GSG) HKBP Simanullang Sinambela. Selain itu, bencana alam ini, juga merusak Hotel Senior, gereja, fasilitas umum hingga lahan pertanian. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
