Kedatangan ratusan pengungsi asal Rohingya yang terdampar di pesisir perairan Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sabtu (30/12) malam kemarin, memicu beragam respon dari warga net.
Ada yang kepo, hingga khawatir lantaran melihat situasi sebelumnya saat pengungsi Rohingya di protes warga Aceh.
“Gawat nie….kenapa mereka nyasarnya kemari. Segera cepat-cepat diusir tu. Jangan sampai rame macam di Aceh,” tulis akun Facebook Yati Arianty, Minggu (31/12).
Sementara akun @Dimas Jihan berkomentar kritis menanggapinya.
“Terdampar ato mendamparkan diri. Kok dari mereka-mereka aja pulak. Kok gitu mudah ya orang luar masuk Indonesia. Macam rumah yang tak ada pintu,” tulis akun Dimas Jihan.
“Ini yang perlu dipertanyakan,” sebut akun @Suli Wati, menanggapi komentar @Dimas Jihan.
Informasi sementara yang dirangkum Waspada Online, jumlah pengungsi Rohingya yang terdampar, Sabtu (30/12) malam, sekira pukul 23.00 WIB berjumlah 152 orang, terdiri dari laki-laki 58 orang, wanita 41 orang dan anak-anak 53 orang.
Kepala Desa Karang Gading, Dhani dan perangkat desa beserta unsur Muspika telah mengambil sejumlah langkah awal lewat dialog dengan para pengungsi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Warga masih berswadaya memberikan bantuan pangan kepada para pengungsi Rohingya sembari menunggu relokasi di tempat yang baru,” sebut Dhani.
