Nelson Mandela – prabowo2024.net

by -112 Views
Nelson Mandela – prabowo2024.net

Pada tahun 2013, saya diwawancarai oleh televisi Al Jazeera. Format wawancara adalah 1 lawan 1 dengan seorang pewarta senior selama 25 menit. Wawancara tersebut ditayangkan ke seluruh dunia dan memiliki potensi penonton puluhan bahkan ratusan juta orang. Saat itu, kita membicarakan perjuangan politik saya dan saat itu, pewarta itu mengatakan bahwa saya tidak boleh masuk Amerika Serikat karena telah melakukan ini dan itu. Namun, saya menjawab bahwa Nelson Mandela juga pernah mengalami hal yang sama. Dia juga pernah dituduh melakukan berbagai hal namun tetap teguh pada pendiriannya, dan akhirnya sejarah membuktikan kebenarannya. Saya sangat kagum dengan perjuangan Mandela. Ketika saya merasa berat dan terancam dikucilkan karena dituduh macam-macam, saya selalu teringat akan perjuangan Mandela yang membuat saya tetap tegar.

Nelson Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Mvezo, Afrika Selatan dan meninggal dunia pada 5 Desember 2013 di Johannesburg, Afrika Selatan. Dia dikenal sebagai tokoh pejuang anti-apartheid, Presiden Afrika Selatan (1994–1999), dan tokoh perdamaian dunia.

Kebijakan politik apartheid mulai berlaku di Afrika Selatan sekitar awal abad ke-20. Kebijakan diskriminatif berdasarkan warna kulit ini membuat penduduk asli berkulit hitam hidup di bawah dominasi kulit putih yang minoritas. Mereka hidup terpisah dari kulit putih dengan segala pembatasan, seperti kepemilikan tanah dan juga bepergian.

Nelson Mandela sebenarnya lahir bukan sebagai warga kulit hitam biasa. Ayahnya, Henry Gadla Mandela, adalah ketua penasihat pimpinan keluarga Kerajaan Thembu. Pada usia 12 tahun, ayahnya yang sakit, menitipkan Nelson Mandela kepada keluarga kerajaan di Great Place di Mqhekezweni. Itulah mengapa Mandela baru mengetahui kebijakan apartheid setelah duduk di bangku sekolah.

Marah dengan ketidakadilan yang dia lihat menimpa rakyatnya, Mandela meninggalkan universitas tanpa menyelesaikan gelarnya dan menjadi pejuang kemerdekaan penuh waktu. Dia bergabung dengan pejuang kemerdekaan lainnya seperti Walter Sisulu dan menjadi pemimpin terkemuka ANC.

Setelah hampir 10 tahun organisasi dan aksi politik yang hampir terus menerus, pada tahun 1961 Mandela menyimpulkan bahwa tidak ada cara untuk menyingkirkan rezim apartheid tanpa perjuangan bersenjata. Ia ikut mendirikan sayap militer ANC, yang diberi nama Umkhonto we Sizwe (Tombak Bangsa) dengan inisial MK.

Pada tahun 1962, Nelson Mandela bersama 10 pemimpin ANC lainnya ditangkap dengan tuduhan melakukan sabotase dan konspirasi menggulingkan Pemerintah dengan cara kekerasan. Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Penahanan Mandela memicu protes dari orang-orang kulit putih dan tekanan dari luar negeri agar pemerintah membebaskannya. Pada tahun 1985, Presiden Pieter Willem Botha bahkan menawarkan pembebasan Mandela dengan syarat perlawanan bersenjata dihentikan. Namun, Mandela menolak.

Mandela bebas pada tahun 1990 setelah Frederik Willem de Klerk menggantikan Botha. De Klerk membebaskannya di tengah ancaman perang antar ras dan tekanan internasional. Tiga tahun setelah itu, Mandela dan De Klerk menerima penghargaan Nobel Perdamaian.

Pada tahun 1994, Nelson Mandela terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama melalui pemilu demokratis yang juga digelar untuk pertama kali. Dia kemudian mengakhiri sistem apartheid. Selain itu, Mandela juga memulai rekonsiliasi nasional yang membuatnya dipuji banyak orang. Pujian semakin membesar seiring dengan keputusan Mandela untuk hanya menjalani satu periode sebagai presiden. Setelah lengser pada tahun 1999, Mandela menjalankan tugas kemanusiaan dan menjadi tokoh dunia.

Source link