Polrestabes Medan Belum Melakukan Tindakan Terhadap Kasus Penganiayaan Mahasiswi UINSU oleh Sejumlah Orang

by -104 Views
Polrestabes Medan Belum Melakukan Tindakan Terhadap Kasus Penganiayaan Mahasiswi UINSU oleh Sejumlah Orang

Mahasiswi UINSU Medan diduga telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh 10-15 orang secara sadis. Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu (30/9) lalu, sekitar pukul 00.30 WIB dini hari di Kampus UINSU Medan, Jalan William Iskandar Pasar V, Desa Medan Estate.

Penyebab awal terjadinya peristiwa tersebut diduga saat UEP (korban) merasa tersinggung dengan ulah para pelaku yang kerap mengejeknya setiap kali berjalan melewati mereka.

Tak terima diolok-olok dan diperlakukan seperti itu, korban mendekati mereka untuk menanyakan apa maksud dan tujuan mereka berbuat seperti itu kepadanya.

Kemudian terjadi perkelahian antara korban dengan para pelaku dan segera setelah itu korban didorong oleh HSN yang diduga dalam keadaan mabuk. Akibat dorongan itu, korban terjatuh dan kepala bagian belakangnya terbentur batu, sementara saat itu HSN juga menginjak wajah, leher, dan bahu korban.

Adit dan Gofar, teman korban yang saat itu berada di lokasi kejadian datang untuk memisahkan dan membantu korban. Namun, mereka juga menjadi sasaran dan diserang brutal oleh para pelaku.

Korban bersama teman-temannya berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Namun pelaku masih belum puas dan terus mencari mereka sambil berteriak-teriak dan melempari kaca Sekretariat UKM Mapasta (Mapala UINSU).

Sabili, yang saat itu berada di dalam sekretariat, keluar setelah mendengar teriakan dan suara pecahan kaca. Ketika berada di depan Sekretariat Mapasta, Sabili juga menjadi korban tindak kekerasan. Para pelaku memukul Sabili menggunakan tongkat besi, kursi, dan kayu.

Setelah melihat kekejaman para pelaku, Adit dan Gofar bergegas menyelamatkan Sabili ke pos security. Habibi, seorang anggota Satpam yang ada di tempat saat itu, berusaha untuk menghentikan para pelaku.

Namun, sebelum sampai ke pos security, para pelaku yang terdiri dari HSN, HMZH, KDK, BLK, RJ, dan lainnya kembali memukul Sabili di depan gedung/gudang genset. Beruntungnya, Agra, anggota Satpam lainnya yang juga berada di lokasi tersebut saat itu, berhasil menyelamatkan Sabili dan membawanya segera ke Rumah Sakit Haji untuk mendapatkan perawatan medis.

Akibat kejadian itu, Sabili mengalami luka robek di bagian atas kepalanya yang memerlukan sembilan jahitan, tulang lutut kirinya retak dan patah, memar dan lebam di wajah, serta rusuk sebelah kanan dan seluruh tubuhnya.

Saat ini para pelaku telah dilaporkan oleh korban (UEP dan Sabili) ke Polrestabes Medan. Namun sangat disayangkan, proses penanganan kasus ini terkesan sangat lamban. Hal ini mengingat sudah empat orang menjadi korban kekerasan oleh para pelaku.