Pedagang Pasar Tanah Abang Mengaku Sepi Karena Tidak Merasakan Efek Nataru

by -102 Views
Pedagang Pasar Tanah Abang Mengaku Sepi Karena Tidak Merasakan Efek Nataru

Dua pekan menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) ternyata tidak membuat penjualan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, meningkat signifikan. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang hari ini, Jumat (8/12/2023), kondisi pasar nampak sepi dan sangat lenggang. Bahkan, tak banyak pengunjung yang berlalu lalang atau sekadar duduk di tangga lobi Blok A dan Blok B Pusat Grosir Tanah Abang. Hanya terlihat sejumlah pengunjung, itu pun tidak banyak. Jika biasanya koridor antar toko penuh sesak dipenuhi pengunjung, kini koridor-koridor tersebut lebih sering dilalui oleh sesama pedagang dan/atau porter yang tengah mencari target pelanggannya. Porter atau pramubarang yang biasanya sibuk memanggul barang belanjaan para pengunjung pun kini nampak hanya duduk berleha di pelataran toko, akibat sepinya pengunjung yang datang. Sejumlah pedagang mengklaim, Pasar Tanah Abang biasanya ramai menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Sementara untuk HBKN Natal kondisinya akan sama seperti hari-hari biasanya. Menurut Leli (48), penjualan pada saat menjelang Nataru tidak mengalami peningkatan signifikan, jika dibandingkan dengan penjualan saat menjelang puasa dan lebaran Idul Fitri. Bahkan, perbandingan penjualan saat menjelang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha pun, katanya, berbeda. Masih tetap akan lebih ramai menjelang lebaran Idul Fitri. “Kalau mau Nataru ini sama saja sih, nggak ada naik (penjualan). Jangankan Nataru, lebaran haji (Idul Adha) saja ramainya biasa. Di sini ramainya kalau mau puasa lebaran (Idul Fitri), kalau Nataru nggak ada naik (signifikan),” kata Leli saat ditemui di tokonya yang berlokasi di Blok A Pasar Tanah Abang. Sementara itu, Bahri (53) seorang pedagang batik di Blok B Pasar Tanah Abang mengatakan, biasanya toko miliknya akan ramai menjelang Nataru. Namun, berbeda kondisinya dengan sekarang ini. “Belum ada kerasa ada (peningkatan penjualan) ya, masih sepi. Tapi biasanya ada. Biasanya awal bulan (tanggal) muda ini sudah mulai ramai. Tapi sekarang sepi,” ujar Bahri. Bahri mengaku tidak tahu alasan mengapa menjelang Nataru tahun ini penjualan sepi ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Ia juga mengaku, biasanya dia mengandalkan pengunjung yang datang dari daerah. Namun, kondisinya saat ini pengunjung dari daerah pun sepi. “Kita biasanya ngandelin dari daerah, tapi dari daerahnya juga sepi. Jadi macam mana?” tuturnya.