Militer Israel mengakui telah keliru membunuh 3 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Seorang juru bicara militer Israel menyatakan peristiwa terbunuhnya 3 sandera Israel tersebut sedang ditinjau. Militer Israel menyatakan para sandera yang merupakan warga Israel tersebut tewas dalam pertempuran dengan militan di Gaza. Mereka menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan berjanji akan ada transparansi penuh dalam penyelidikan insiden ini.
Dikutip dari Reuters pada Sabtu (16/12/2023), militer Israel menyatakan bahwa selama pertempuran sengit di Gaza mereka “mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman”. Akibatnya, tentara menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh.
Adapun para sandera yang tewas itu adalah Yotam Haim yang diculik dari Kibbutz Kfar, dan Samer Talalka, yang diculik dari Kibbutz Nir Am dan Alon Shamriz yang diculik dari Kibbutz Kfar Aza. Semuanya diculik oleh Hamas pada serangan 7 Oktober lalu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan belasungkawa atas tewasnya tiga sandera Israel tersebut. “Bersama seluruh rakyat Israel, saya menundukkan kepala dalam kesedihan yang mendalam dan berduka atas kematian tiga putra tercinta kami yang diculik,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Sabtu (16/12/2023).
“Hati saya tertuju pada keluarga yang berduka di masa sulit mereka.”
Dalam beberapa hari terakhir Israel memang terlibat dalam pertempuran sengit dengan militan Hamas, yang sering memakai pakaian sipil kasual. Sejumlah tentara Israel dilaporkan tewas dalam pertempuran ini. Selama gencatan senjata di akhir November, Hamas membebaskan lebih dari 100 perempuan, anak-anak dan orang asing yang ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan 240 perempuan dan remaja. Lebih dari 100 sandera masih berada di Gaza. Beberapa diantaranya telah dinyatakan meninggal secara in-absentia oleh otoritas Israel.