PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan telah berkoordinasi dengan beberapa lembaga terkait dan membentuk tim investigasi kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Turangga dan Kereta Commuterline Bandung Raya. Beberapa pihak yang terlibat dalam investigasi adalah KNKT, TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, dan pihak terkait lainnya.
KAI menegaskan keseriusannya dalam menemukan sumber penyebab kecelakaan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di masa depan.
Saat ini, tim KAI sedang dalam proses evakuasi kedua rangkaian kereta api dan diperkirakan dalam beberapa jam, kereta akan ditarik ke stasiun terdekat. Setelah itu, tim teknis akan memeriksa kelaikan rel di lokasi kecelakaan dengan harapan agar jalur rel tersebut dapat segera dioperasikan.
Raden Agus Dwinanto Budiadji selaku EVP Corporate Secretary KAI mengungkapkan bahwa manajemen KAI telah melakukan berbagai upaya untuk menekan potensi kecelakaan kereta api. Upaya tersebut antara lain termasuk peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta, dan hal-hal teknis lainnya.
KAI sangat serius dalam memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi penumpang. Perusahaan ini mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta serta berkomitmen untuk menyelesaikan kejadian kecelakaan tersebut.
Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, tidak ada yang menjadi korban meninggal. Sekitar 22 penumpang mengalami luka ringan dan sudah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat. Sebanyak 4 petugas KAI tewas dalam kecelakaan tersebut.
Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
