Ekspansi yang Mengacau Perdamaian (Bagian 1) Palestina yang terletak di barat daya Asia dalam kawasan Timur Tengah telah menjadi bagian penting dari sejarah dunia setidaknya selama 30 abad terakhir. Meskipun peninggalan pra-sejarah dari zaman paleolitik sekitar 2000 tahun sebelum Masehi dan zaman neolitik sekitar 1000 tahun sebelum Masehi telah ditemukan, catatan sejarah yang lebih jelas baru dimulai sekitar 600 tahun lampau dengan perkembangan peradaban. Dari pendekatan sejarah, wilayah yang kemudian dikenal sebagai Palestina pertama kali menjadi bagian dari Kerajaan Mesir. Namun, karena kegagalan supremasi Mesir, Palestina beberapa kali lepas dari kekuasaan mereka, baik karena serangan suku Haribu dari Mesopotamia, Amoritas dari Libanon, atau Hittites dari Anatolia. Ketika Mesir kembali menguasai Palestina di bawah pemerintahan Firaun dinasti ke-19 sekitar tahun 1304 SM, orang-orang Filistin juga mulai mendiami wilayah tersebut.
Sejarah Timur Tengah pada masa awal ditandai oleh peran nabi-nabi yang menjadi pegangan penting dalam mengetahui peristiwa sejarah. Kitab suci juga memberikan petunjuk tentang peristiwa-peristiwa penting ini, terutama kisah Nabi Ibrahim, Musa, Sulaiman, Isa, dan terakhir Nabi Muhammad. Nabi Ibrahim, misalnya, diuji oleh Allah SWT dengan keyakinan akan keesaan-Nya dan menghancurkan berhala-berhala. Nabi ini memiliki dua putra, Ismail dari isteri Hajar dan Ishaq dari isteri Sarah. Keturunan Ishaq kemudian dikenal sebagai Bani Israil atau Bani Israel.
Bani Israel kemudian mengalami naik turun nasib di Mesir selama sekitar 400 tahun. Pada masa itu, jumlah mereka berkembang hingga mencapai antara 600.000 hingga 700.000 jiwa. Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada saat Fir’aun memerintahkan pembunuhan bayi laki-laki Bani Israel setelah dikabari bahwa akan lahir seorang yang akan menggulingkan tahta Fir’aun. Musa diselamatkan oleh ibunya dan tumbuh di istana Fir’aun. Setelah dewasa, Musa menyadari kekejaman Fir’aun terhadap Bani Israel dan memimpin mereka keluar dari Mesir dalam peristiwa yang dikenal sebagai exodus.
Setelah meninggalkan Mesir, Bani Israel di bawah pimpinan Musa berusaha menuju Palestina yang dijanjikan oleh Tuhan sebagai “tanah yang mengalir susu dan madu”. Namun, proses ini tidak berjalan mulus, dan Saul diangkat sebagai raja pertama di Palestina. Peristiwa ini dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai upaya Bani Israel untuk mendapatkan pemimpin yang bisa membawa mereka ke tanah yang dijanjikan. Sesudah itu, Bani Israel berhasil menempati Palestina setelah sekian lama.
Mengenai asal-usul Palestina, sebelum dikenal dengan nama tersebut, wilayah itu ditempati oleh orang Filistin yang berasal dari Gerar di perbatasan Mesir. Kemudian, wilayah ini dikenal sebagai Palestina setelah Bani Israel berhasil menghuninya. Kanaan, yang juga dikenal sebagai Palestina, sebelumnya ditempati oleh orang Filistin yang berasal dari sebelah barat Jordan. Dengan demikian, sejarah Palestina mencakup perubahan kekuasaan dari Mesir ke tangan Bani Israel dan akhirnya ke orang Filistin sebelum terjadi penempatan kembali oleh Bani Israel.