MEDAN, Waspada.co.id – Rekaman yang menyebutkan di Rumah Tahanan (Rutan) Tanjung Gusta Medan, diduga melakukan pungutan liar (pungli) terkait pengurusan bebas bersyarat terhadap narapidana (napi) diklaim sebagai hoaks atau tidak benar.
Kepala Rutan (Karutan) Tanjung Gusta Medan, Nimrot Sihotang, menegaskan hal tersebut saat dihubungi oleh wartawan, Selasa (26/3). Ia menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim pengawas untuk memberantas pungli di wilayahnya.
“Itu hoaks. Saya tegaskan rekaman itu tidak benar. Saat ini, kita berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan masyarakat, terutama dalam bidang pelayanan berbasis Hak Asasi Manusia (HAM),” kata mantan Karutan Labuhan Deli itu.
Nimrot juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh opini atau isu yang belum tentu benar. Jika ada dugaan pungli atau hal lain yang merugikan, masyarakat diminta untuk melaporkannya.
“Jika ada dugaan pungli di Rutan Kelas I Medan, laporkan. Kami siap menindaklanjuti dan akan menindak tegas perbuatan itu jika terbukti,” tegasnya.
Selain memberikan pelayanan berbasis HAM kepada warga binaan, Nimrot juga mengatakan bahwa pihaknya mendukung puluhan warga binaan di Rutan Kelas I Medan untuk mengikuti pelatihan menjadi dai selama bulan Ramadhan 1445 H.
“Nantinya, warga binaan yang mengikuti pelatihan akan memberikan tausiah kepada warga binaan lainnya,” tambahnya.
Pelatihan menjadi dai ini berawal dari diskusi beberapa warga binaan yang melihat banyak kegiatan keagamaan di Rutan Kelas I Medan.
“Harapannya, saat warga binaan pulang, mereka memiliki keterampilan hidup dan dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan baik, sehingga mereka tidak akan mengulangi kejahatan yang sama,” pungkasnya. (wol/ryp/d2)
Editor: AGUS UTAMA
