Emas di Amerika Serikat (AS) diprediksi menjadi buruk bagi perekonomian AS karena sifatnya yang berlawanan dengan dolar AS. Para pedagang di AS mengalami lonjakan impor emas yang signifikan, terutama untuk mengantisipasi potensi tarif. Namun, efek ekonominya berbeda dari pergerakan emas lainnya karena emas cenderung tidak aktif dan disimpan di brankas. Hal ini kemudian menyebabkan pelebaran defisit perdagangan AS. Data perdagangan AS dengan Swiss menunjukkan defisit perdagangan AS dengan Swiss mencapai US$ 22 miliar pada bulan Januari, hampir setara dengan defisit AS dan China.
Australia juga mengalami tren serupa dengan lonjakan ekspor emas yang membantu mendorong neraca perdagangan antara AS dan Australia menjadi negatif pada bulan Januari. Goldman Sachs memperkirakan proyeksi PDB untuk kuartal pertama sebesar 1,3%, namun memangkas perkiraan pertumbuhan 2025 dan menaikkan kemungkinan resesi menjadi 20%. Aktivitas impor emas besar ini diharapkan dapat menyesuaikan pengeluaran warga AS terhadap barang impor yang dikenai tarif.
Goldman Sachs juga memperkirakan bahwa tarif yang lebih besar akan berdampak negatif pada PDB AS melalui pajak pada pendapatan, belanja konsumen, dan ketidakpastian bagi bisnis. Meskipun potensi resesi dinaikkan dengan jumlah terbatas, Goldman melihat opsi perubahan kebijakan sebagai risiko utama. Jika kebijakan tidak berubah, risiko resesi dapat meningkat lebih lanjut. Goldman mengatakan bahwa jika kebijakan tetap kaku, risiko resesi bisa meningkat dengan tajam. Itulah gambaran singkat tentang dampak emas terhadap perekonomian AS.